Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Managing Director Bank Pembangunan Asia (ADB) Rajat M Nag menyambut kesepakatan keuangan menteri keuangan negara ASEAN plus tiga, yang akan mengumpulkan dana 120 miliar dolar Amerika Serikat, di sela Sidang Tahunan ke-42 ADB di Nusa Dua, Bali, Minggu petang.

Saat berbicara kepada pers, Nag mengatakan, "Dengan demikian, dana yang akan dikelola bisa bertambah di kemudian hari. Rincian pengelolaan itu akan dibicarakan pada pertemuan tahunan berikut di Tashkent pada 2010."

Nag menyatakan keberadaan dana itu, yang juga akan dikelola melalui penerbitan surat berharga ke-10 negara ASEAN plus Jepang, Cina dan Korea Selatan, tidak akan bersinggungan dengan yang dikelola IMF (Dana Moneter Internasional). "IMF di tingkat dunia, kami di tingkat kawasan Asia-Pasifik, namun bisa saling melengkapi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertemuan 10 negara ASEAN plus tiga itu menyepakati penggalangan dana 120 miliar dolar Amerika Serikat dari seluruh negara berkumpul itu sebagai pelaksanaan Prakarasa Chiang Mai beberapa tahun lalu.

"Pengawasan dana itu akan dilakukan secara bersama melalui Kantor Pusat ADB di Manila dan Sekretariat ASEAN di Jakarta. Pemakaiannya oleh negara penyusun juga akan diatur melalui mekanisme, yang disepakati bersama. Pembicaraan ini akan dilakukan di Tashkent, tahun depan," kata Sri Mulyani.

Dana itu merupakan dana darurat, yang baru bisa digunakan negara penyusun jika keadaan ekonominya mengharuskan memakai dana tersebut. Itu diakui pejabat keuangan negara yang hadir merupakan tata penanggulangan dampak krisis di kawasan Asia-Pasifik dan dunia.

Hal itu, menurut satu sumber, berawal dari kesadaran bahwa hanya melalui kesatuan ekonomi kawasan, krisis berskala global bisa ditanggulangi.

"Dengan bercermin pada krisis keuangan pada 1996, yang berasal dari Thailand dan menjalar hingga Indonesia, kesediaan bersepakat seperti ini sangat menakjubkan," kata sumber itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009