Kediri (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri menargetkan angka golput (tidak memilih) dalam Pemilu Presiden yang direncanakan Juli mendatang, lebih rendah ketimbang golput Pemilu Legislatif yang mencapai 25 persen.

"Untuk Pemilu Legislatif April kemarin, angka golput di Kota Kediri mencapai 25 persen," kata anggota KPU Kota Kediri, Taufik Al Amin, di Kediri, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengungkapkan, angka tersebut jauh lebih rendah ketimbang pemilu sebelumnya (2004) yang mencapai angka 30 persen. Tingkat paritisipasi masyarakat terutama memilih wakilnya, baik DPR pusat hingga daerah dan anggota DPD cukup tinggi, mencapai 75 persen.

Pihaknya berharap, dalam Pemilu Presiden yang direncanakan Juli mendatang, tingkat partisipasi masyarakat jauh lebih tinggi ketimbang Pemilu Legislatif.

Ia mengaku, sistem pemilihan wakil rakyat dengan suara terbanyak cukup membantu kinerja KPU dalam melakukan sosialisasi. Masyarakat menjadi lebih paham tetang proses pemberian hak suara, terutama perubahan dari semula mencoblos menjadi mencentang.

Dalam Pemilu 2008 kemarin, diikuti oleh 35 partai politik, dengan jumlah pemilih mencapai 202.483 orang. Aspirasi politik mereka diakomodir di 593 tempat pemungutan suara (TPS) yang terbagi di tiga kecamatan yaitu Kota, Mojoroto, dan Pesantren.

Sementara itu, dalam pelaksaan Pemilu 2004, jumlah DPT yang ikut dalam putaran pertama, 8 Juli mencapai 197.040 pemilih, sementara putaran kedua, 9 September bertambah menjadi 197.604 pemilih.

Taufik mengatakan, pihaknya berencana lebih mengaktifkan lagi sosilasasi tentang pemilu, terutama di tingkat petugas pemilihan kecamatan (PPK), untuk menekan tingkat partisipasi masayarakat, agar lebih tinggi ketimbang Pemilu April 2009.

Sementara itu, untuk verifikasi pemilih, Taufik mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan pemilih yang baru. Rencananya, 20 April ini KPU Kota Kediri akan menetapkan daftar pemilih sementara (DCS), sebagai evaluasi awal pemilih. Diperkirakan, DPT Pemilu Presiden selesai Mei 2009.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009