Washington (ANTARA News/AFP) - Bank Dunia akan membantu perusahaan-perusahaan di negara berperekonomian berkembang merestrukturisasi utang mereka menyusul krisis keuangan yang telah membuat blong rem pertumbuhan ekonomi dunia, kata Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, Senin.

Lengan swasta Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), disamping telah membantu negara-negara mengatasi masalah pembiayaan perdagangan, juga berusaha mendorong kapitalisasi perbankan swasta ditengah seretnya aliran kredit global, kata Zoellick kepada CNBC, salah satu jaringan berita keuangan AS.

IFC adalah lembaga keuangan multilateral terbesar yang berinvestasi dalam sektor swasta negara-negara berpasar ekonomi berkembang (emerging markets).

"IFC, sisi sektor swasta kami, telah memobilisasi sumber-sumber sektor swasta dalam berbagai soal, seperti pembiayaan perdagangan dan kapitalisasi perbankan di negara-negara kecil dan saya harap kami benar-benar dapat merestrukturisasi sebagian utang sektor swasta karena saya kira itu akan menjadi salah satu persoalan besar di negara-negara itu," kata Zoellick.

Dia juga menyitir proteksionisme dan tantangan-tantangan pada sistem perbankan di Eropa tengah dan timur sebagai diantara masalah yang muncul akibat krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar era 1930an itu.

"Proteksionisme akan membuat krisis sekarang tidak berbeda dari era 1930an," katanya seraya menambahkan bahwa pembeberan negara-negara yang mempraktikan proteksionisme akan membantu mengatasi krisis keuangan ini.

Ternyata umpan balik yang diterima Zoellick dari para politisi dan pasar keuangan belakangan ini menunjukkan bahwa krisis keuangan global perlahan mulai mereda.

"Saya sedang berada di New York Jumat lalu, perasaan saya adalah pada sektor keuangan, orang mulai merasa adanya beberapa peluang positif," katanya.

Zoellick melanjutkan, "Saya bersama dengan para menteri keuangan selama pekan lalu dan anda menangkap sedikit kelegaan yang saya kira itu terjadi karena mereka telah mematahkan kebuntuan." (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009