Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 15 orang anggota tim Pemerhati Kasus David menuntut investigasi kasus kematian David Hartanto Widjaja (21) yang tewas pada 2 Maret 2009 di Singapura dilakukan secara jujur.

Tuntutan itu disampaikan di Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan, Selasa.

Mereka datang membawa tuntutan dalam bentuk petisi serta membawa buah jeruk, karangan bunga dan foto almarhum David dan berharap dapat diterima langsung oleh Dubes Singapura.

Namun, pihak Kedubes Singapura hanya mau menerima seorang perwakilan pengunjuk rasa tersebut.

Audy Wuisang dari Tim Pemerhati Kasus David yang menemui pihak Kedubes Singapura mengatakan bahwa ia mengharapkan dapat diterima langsung oleh Dubes.

"Saya hanya diterima oleh sekretaris politik Kedubes Singapura, namanya Jonathan dan menyerahkan surat petisi, tapi buah tangan berupa jeruk dan bunga ditolak, " ujar Audy, seusai diterima pihak Kedubes Singapura.

Adapun petisi yang mereka sampaikan ke pihak Kedubes di antaranya berisi tuntutan yaitu meminta Pemerintah Singapura memberikan jaminan keamanan dan perlindungan kepada mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Singapura.

Kemudian melindungi semua saksi dan mahasiswa Indonesia di Nanyang Technological University (NTU) dari tekanan intimidasi dan perbuatan semena-mena lainnya, menghentikan pemberitaan mengenai David yang dituduh membunuh Profesor Chan Kap Luk dan bunuh diri karena masih dalam penyelidikan.

Serta usut tuntas kasus kematian kasus David dengan melakukan investigasi yang jujur dan menghimbau sidang Pengadilan Koroner yang secara maraton akan diadakan pada 20-26 Mei 2009 mendatang di Singapura dapat benar-benar objektif dalam pelaksanaannya.

"Kita juga mengharapkan untuk pembentukan tim investigasi yang bersifat independen yang melibatkan Indonesia dan Singapura, dalam mengusut kasus kematian David," kata Audy. (*)

Pewarta: surya
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009