Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang sejumlah tokoh politik berlatar belakang organisasi massa itu yang tersebar di sejumlah partai untuk dimintai masukan mengenai perkembangan politik terakhir.

"Kita menginginkan informasi dari mereka," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa.

Sejumlah tokoh yang menyatakan siap hadir di PBNU, Rabu (6/5), yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, dan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla.

Mereka akan dimintai masukan dalam forum yang akan dihadiri jajaran syuriah, tanfidziyah, dan badan otonom NU pada waktu berbeda.

Yang dijadwalkan hadir pada Kamis (7/5) adalah Ketua Umum PKNU Choirul Anam, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok, dan Menkominfo Muhammad Nuh.

Hasyim mengatakan, hal wajar PBNU meminta informasi terkait perkembangan politik nasional karena bulan-bulan ini adalah bulan politik.

"Kami juga ingin tahu apa yang sudah mereka perbuat selama ini untuk bangsa dan NU," katanya.

Menurut Hasyim, pertemuan itu bukan pemihakan kepada calon presiden tertentu, tetapi sebuah proses penggalian informasi dalam rangka mengajari warga NU supaya dalam menentukan pilihannya, lebih cerdas dan lebih bertanggung jawab.

Dikatakannya, warga NU diberi kebebasan dalam urusan politik, masalahnya bagaimana kebebasan itu digunakan secara cerdas dan tepat, karena kebebasan tidak berarti pengawuran.

"Dengan adanya pertemuan seperti ini, informasi lebih lengkap, kita bisa berfikir lebih tenang, sehingga pilihannya lebih tepat," katanya.

Terkait posisi Kalla sebagai capres, Hasyim tidak menafikan hal itu. Namun, ia menegaskan Kalla diundang tidak dalam kapasitas sebagai capres, tapi sebagai politisi berlatar belakang NU.

"Untuk capres-cawapres, nanti ada forumnya tersendiri. Kita akan undang mereka semua setelah ditetapkan KPU," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009