Jakarta (ANTARA News) - Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sentimen positif dalam perekonomian dalam negeri dapat menahan laju inflasi 2009 hingga lima persen.

"Kalau trend ini bisa kita jaga maka inflasi lima persen bisa dicapai, ini kondisi yang baik untuk pemulihan. Untuk retail seperti barang pakaian tekstil mengalami peningkatan berarti juga otomotif dan penjualan motor mengalami peningkatan," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers usai rapat di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan sentimen positif itu dapat terlihat dari indikator ekonomi antara lain inflasi keseluruhan year on year 7,31 persen sementara inflasi Januari hingga April tercatat 0,05 persen.

"Juga ini bisa dilihat dari statistik impor kita untuk bahan baku dan bahan pendukung terutama bulan Maret naik 10 persen, ini indikator kegiatan produksi mulai ada meski impor kita Maret masih kontraksi. Untuk Januari-Maret impor turun 32 persen dari sisi nilai," katanya.

Sri Mulyani menambahkan bila kondisi positif ini bisa dipertahankan makan berdasarkan data dari Menteri Perdagangan ekspor hanya akan turun lima persen.

Selain membahas indikator ekonomi nasional, dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 13:00 WIB hingga 16:30 WIB itu dari sektor ekonomi juga dibahas posisi kas negara dalam posisi Rp127,8 triliun dengan valuta asing Rp88 miliar.

Indeks harga saham meningkat dari awal mencapai 20 persen, rupiah di ekuilibirium di bawah Rp10.500 per dolar AS, harga minyak di 53,8 dolar AS, dan indeks surat utang negara yang berdurasi 10 tahun sudah di bawah 12 persen.

Menko Perekonomian juga melaporkan hasil dari sidang tahunan ADB yang berlangsung di Bali beberapa waktu lalu dimana sejumlah agenda yang diajukan Indonesia berhasil diterima.

"Sidang ADB yang ditutup kemarin sore, agenda Indonesia dalam forum tersebut yang meliputi agenda untuk menghadapi krisis global dan isu nasional semua bisa dicapai dengan baik," katanya.

Rapat yang dipimpin oleh Presiden Yudhoyono tersebut dihadiri oleh tiga menteri koordinator, menteri perdagangan, menteri pertanian, menteri ESDM, mensesneg dan seskab. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009