Jakarta (ANTARA News) - PT. Kereta Api (Persero) menargetkan pembenahan sarana dan prasarana Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang baru diresmikan akhir April 2009 hingga akhir Agustus 2009.

Pembenahan sarana dan prasarana tersebut mencakup perbaikan rel, sistem persinyalan, perbaikan stasiun, serta perbaikan jaringan listrik aliran atas.

Kepala Hubungan Masyarakat DAOP 1 Jakarta Akhmad Sujadi di Jakarta, Rabu, mengatakan, saat ini PT.KA berkonsentrasi pada pembenahan tiga dari jumlah total empat jalur kereta api.

"Sekarang baru satu jalur yang berfungsi, dari Tanjung Priok ke Pasar Senen, sedangkan dari Tanjung Priok ke Jakarta Kota, sama sekali belum bisa dilalui kereta," kata Akhmad ketika ditemui di Stasiun Kota.

Ia juga menjelaskan, pemerintah menyediakan dana APBN untuk pembenahan sarana dan prasarana Stasiun Tanjung Priok sebesar Rp41 miliar.

Stasiun Tanjung Priok pernah menjadi stasiun termegah ketika Jakarta masih menyandang nama Batavia. Pada Juni 1999 PT. KA menghentikan operasi Stasiun Tanjung Priok. Lalu sejak 15 April 2009, Stasiun Tanjung Priok mulai difungsikan kembali. Pada 28 April 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pembukaan Stasiun Tanjung Priok.

Mengenai rencana pembangunan Stasiun Tanjung Priok ke depan, Akhmad menjelaskan, selain menjadi pusat pelayanan penumpang, Stasiun Tanjung Priok akan menjadi pusat kegiatan kebudayaan, terkait dengan status stasiun tersebut yang juga merupakan cagar budaya.

"Kalau jalur, persinyalan, jaringan listrik sudah beres semua, baru kita akan tambah armada, membuat kafe-kafe, ya semuanya dibagusin lah," kata Akhmad.

Ia menambahkan, selain perbaikan jalur kereta di Stasiun Tanjung Priok, sejauh ini PT.KA baru memperpanjang rute kereta saja. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009