Mexico City (ANTARA News) - Wabah influensa babi A/H1N1, yang diduga telah menewaskan 42 orang dan membuat sakit 1.070 lainnya di Mexico, belum sepenuhnya dapat dikendalikan kendati jumlah kasus yang dikonfirmasi turun, kata Presiden Mexiko Felipe Calderon, Rabu.

Berbagai tindakan yang dilakukan oleh dinas kesehatan telah membantu mencegah a penyakit tersebut tersebar dengan cepat, kata Presiden itu selama kunjungan ke negara bagian Michoacan di bagian timur negeri itu.

Beberapa lembaga di Mexico pada Rabu kembali beroperasi secara normal, setelah kegiatannya dihentikan akibat penyebaran penyakit tersebut.

Tindakan oleh dinas kesehatan telah mencegah puluhan kematian dan ribuan penularan, kata Calderon. Ia menambahkan bahwa penurunan infeksi tak berarti virus tersebut telah hilang, bahkan di negara bagian yang sebelumnya tak menghadapi satu kasus pun.

Calderon berterima kasih kepada rakyat Mexico karena mengikuti instruksi pemerintah seperti memakai masker di tempat umum, sering mencuci tangan mereka dan menghindari pertemuan besar, yang ia katakan juga membantu memeriksa penyebaran virus mematikan itu.

Calderon juga mengatakan bahwa kapasitas pemeriksaan contoh flu di negara itu telah sangat berkembang jadi 700 per hari, dan pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas tersebut.

Dari perspektif jangka panjang, wabah flu tersebut telah membantu Mexico meningkatkan prasarana kesehatannya dan budaya pencegahan penyakit, katanya.

"Setelah keadaan darurat ini, yang saya yakin akan dapat kita atasi, Mexico akan menjadi ... lebih kuat, lebih siap, dengan budaya pencegahan penyakit yang berkembang, dengan praktek dan kebiasaan kebersihan dan kesehatan yang akan membantu kita meningkatkan kondisi bagi rakyat kita," katanya.

Ia juga mengatakan Mexico akan melanjutkan strategi kesehatannya guna mengurangi jumlah infeksi ke tingkat minimum.(*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009