Pekanbaru (ANTARA News) - Dua  gajah sumatra (Elephas maximus sumatrae) ditemukan mati tanpa gading, Kamis, di kawasan hutan Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Minas, Kabupaten Siak.

Informasi yang diperoleh ANTARA dari warga masyarakat yang bermukim disekitar PLG, kedua ekor gajah sumatra yang mati itu merupakan gajah jantan dewasa yang memiliki gading panjang dan bagus.

"Tadi pagi gajah tersebut ditemukan oleh mahotnya. Kedua ekor gajah itu semula diduganya tertidur karena dalam posisi berbaring, tapi ternyata setelah mendekat  gajah itu mati dan gadingnya juga dicopot," ungkap seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan.

Menurut dia, gading gajah yang berukuran cukup panjang dan besar itu ditemukan tidak jauh dari lokasi tempat tewasnya hewan yang dilindungi pemerintah itu.

Penemuan dua pasang gading gajah itu diperkirakan karena si pelaku batal membawa barang curiannya setelah membunuh hewan bertubuh tambun itu karena takut ketahuan.

Hutan itu dikelilingi kebun sawit, pemukiman penduduk dan jalan lintas Pekanbaru-Dumai.

PLG Minas mengakui dua hewan tersebut  merupakan peliharaan yang digembalakan tidak jauh dari kamp PLG di dalam kawasan Tahura.

"Diperkirakan gajah itu mati diracun pada dini hari tadi, karena saat ditemukan bangkainya masih segar," ujar salah seorang staf PLG yang juga tidak mau disebut namanya.

Menurut dia, dua gajah jantan  itu bernama Tommy dan Ricky masing-masing  berumur sekitar 20-an tahun.  Terdapat puluhan gajah di PLG tersebut.

Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau Rachman Siddik tidak dapat ditemui dan dihubungi sedangkan Kepala Tata Usaha BKSDA Riau Suhaimin ketika dikonfirmasi malah bertanya dari mana ANTARA memproleh informasi dan siapa yang menyebarkannya .

"Kami sedang mengecek di lapangan," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009