Jakarta (ANTARA News) - Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menempati peringkat pertama sebagai daerah yang rentan perubahan iklim se-Asia Tenggara berdasarkan survei Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA).

Direktur EEPSEA, Herminia Fransisco, dalam seminar "Peta Kerentanan Perubahan Iklim Asia Tenggara : Perpektif Indonesia" di Jakarta, Kamis, mengatakan data tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama enam bulan dengan mengambil sampel sebanyak 530 daerah di Asia Tenggara.

"Wilayah Jakarta sangat rentan terhadap bencana dengan yang terkait perubahan iklim, salah satunya akibat dari tingginya angka kepadatan penduduk," kata Herminia.

Bencana perubahan iklim tersebut dicontohkannya seperti banjir, kekeringan, meningkatnya permukaan serta tanah longsor.

Disebutkan dalam data tersebut, setiap kenaikan air laut setinggi 1 meter sama dengan merendam daerah berpenduduk 10.763.734 jiwa.

Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rahmat Witoelar dalam kesempatan itu mengatakan masyarakat hendaknya peduli atas kondisi kepadatan penduduk yang menjadi salah satu penyebab kerentanan perubahan iklim.

"Kepedulian masyarakat dalam mengatasi kerentanan perubahan iklim khususnya masalah kepadatan penduduk dapat dilakukan dengan hanya menjadikan Jakarta kota transit saja, bukan sebagai kota tempat tinggal," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009