Karangasem (ANTARA News) - Munie Setiabudi (24), pendaki gunung asal Surabaya, Jawa Timur, diduga jatuh ke dalam jurang saat mendaki kawasan puncak Gunung Agung di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Tim SAR belum menemukan korban karena kondisi medan yang cukup sulit dijangkau, demikian ANTARA melaporkan dari kaki Gunung Agung, di Rendang, sekitar 65 kilometer timurlaur Denpasar, Kamis.

Tim SAR gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarda Bali dan kelompok pemandu pendaki Gunung Agung, mencari korban setelah seorang teman korban melapor ke Polsek Rendang.

Nurbianto (17) melaporkan bahwa rekannya sesama pendaki yang sejak pagi itu tengah mendaki menuju puncak Gunung Agung, namun tiba-tiba terperosok jatuh ke dalam sebuah jurang yang sangat dalam.

Dikatakan Nurbianto, dirinya tidak bisa lagi melihat kondisi Setiabudi begitu ia terjatuh ke dalam jurang di dekat puncak gunung tertinggi di Bali (3.142) itu.

"Kami tidak bisa lagi melihat kondisi Setiabudi, apakah ia masih hidup atau sudah mati setelah terperosok ke dalam jurang yang sangat dalam dan sulit dijangkau karena kondisinya yang terlalu terjal," ucapnya.

Setiabudi yang adalah warga asal Desa Kupasan, Simuketa, Gembong, Surabaya itu, diduga jatuh ke dalam jurang di ketinggian sekitar 2.700 meter di atas permukaan laut.

Nurbianto menjelaskan, dirinya dan korban Setiabudi berangkat mendaki Gunung Agung dari jalur Besakih pada Selasa (5/5) pagi. Setelah kurang lebih lima jam mendaki, mereka menginap di sebuah base camp, tidak jauh dari daerah puncak Agung.

Rabu (6/5) pagi, kedua pendaki asal Surabaya ini kembali menelusuri jalur menuju puncak. Mereka akhirnya tiba di puncak gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu pada siang harinya.

"Setelah sempat beristirahat sejenak dan berfoto-foto di kawasan puncak Gunung Agung, kami kemudian turun. Nah saya kaget karena dia (korban) turun sambil lari-lari," ucapnya.

Nurbianto mengaku sempat mengingatkan agar dia tidak "ngebut" turun di bagian lereng gunung yang cukup terjal, namun Setiabudi tetap saja berlari-lari. Akibatnya, korban terpeleset dan kemudian jatuh ke dalam jurang, katanya.

Tim SAR gabungan yang diterjunkan hingga petang ini masih terus bergerak ke arah puncak, dan disebutkan mereka akan membuka jalur perkemahan di ketinggian 2.700 meter sebelum berhasil turun ke jurang dengan menggunakan tali-temali.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009