Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Charta Politika Bima Arya menilai komunikasi politik yang terjalin antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Demokrat bisa berdampak pada hilangnya tradisi oposisi.

"PDIP selama ini adalah partai oposisi. Mereka juga telah membangun komunikasi politik dengan partai lain yang selama ini berseberangan dengan Demokrat," katanya di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, dengan adanya komunikasi antara PDIP dengan Demokrat maka peta politik yang berkembang saat ini akan berubah. Partai-partai lain yang telah melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat kemungkinan juga akan menarik dukungannya.

Bima menambahkan, jika koalisi politik antara PDIP dengan Demokrat betul-betul terjadi maka akan terjadi preseden buruk bagi perpolitikan ditanah air karena oposisi akan hilang.

"Oposisi berfungsi sebagai pengontrol. Selama ini PDIP yang berperan," katanya menambahkan.

Dosen Universitas Paramadina itu memprediksi komunikasi politik yang dilakukan PDIP saat ini hanya untuk menaikkan nilai tawarnya terhadap partai lain yang sebelumnya juga telah melakukan hal serupa.

Selama ini PDIP telah melakukan komunikasi politik dengan Partai Gerindra dan bahkan membangun koalisi besar yang juga melibatkan Partai Golkar dan Partai Hanura.

"Dalam dunia politik semuanya bisa terjadi," katanya menegaskan. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009