Surabaya (ANTARA News)  - Upaya nasabah menduduki Kantor Cabang Bank Century di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jatim, Senin, gagal karena polisi dari Polsek Genteng sudah memblokade pintu masuk kantor tersebut.

Mereka yang dipimpin, Sri Gayatri, nasabah Bank Century yang merasa dirugikan hingga Rp69 miliar, akhirnya hanya menggelar orasi di atas sebuah mobil Honda Stream warna perak yang diparkir di depan kantor Bank Century.

"Sekarang terbukti, polisi sudah berteman dengan Bank Century. Saya kan cuma meminta uang saya kembali," kata wanita berkulit putih yang saat itu beraksi dengan melumuri bedak putih ke wajah dan kedua tangannya, serta mengenakan kaca mata hitam.

Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu, semakin memanas ketika dua orang tidak dikenal masuk ke halaman kantor bank.

Melihat mereka masuk, wanita bertubuh tinggi semampai yang semula duduk di atas mobil itu, langsung turun dan berteriak agar dua orang nasabah itu segera keluar dari bank tersebut.

"Siapa kalian, kok `nyelonong` masuk ke dalam. Saya saja yang menjadi nasabah prioritas Bank Century ini tidak boleh masuk, kenapa kalian masuk seenaknya seperti itu," teriaknya sembari menggedor pintu kantor bank tersebut.

Sepuluh menit kemudian, kedua lelaki yang juga berkulit putih itu pun keluar. Namun, kedua orang itu menolak berkomentar tentang kedatangannya ke Bank Century.

Terkait hal tersebut, seluruh nasabah Bank Century yang mengikuti aksi itu meminta polisi bertindak adil.

"Kalau kami dilarang masuk, semua orang juga dilarang masuk," teriak Gayatri.

Karena merasa gagal menduduki kantor itu, Ketua Kordinator Nasabah Bank Century Surabaya, Edo Rachman, menjelaskan, kini ia dan nasabah lainnya bersiap melakukan aksi serupa di dua kantor cabang lainnya.

"Sebentar lagi, sekitar pukul 14.00 WIB secara serentak kami akan melakukan aksi pendudukan di Kacab Bank Century di Jalan Rajawali dan Jalan Kertajaya," katanya.

Ia pun menegaskan, akan mengejar seluruh manajemen Century sampai uang nasabah kembali.

"Sebelum uang kami kembali, aksi ini tidak akan berhenti. Kalau perlu, sampai dunia ini kiamat akan tetap kami kejar," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009