Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S Goeltom memuji integritas koleganya, Gubernur BI Boediono, yang sekarang dipromosikan menjadi calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilpres mendatang.

"Kalau anda tanya senang apa nggak (Boediono jadi cawapres) ya senang lah, bangga, banggalah. Pak Boediono orang baik, orang pinter, pak Boediono punya integrity dan sudah teruji, punya segala macam dech, semua menteri perekonomian pernah dia pegang, menteri perekonomian, menteri keuangan, gubernur bank sentral," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya tidak meragukan lagi kemampuan Boediono dalam menangani urusan ekonomi."Persoalan indonesia kan ke depan banyak bagaimana mengembangkan semaksimal mungkin dan dia saya kira menjadi orangnya," katanya.

Namun demikian, ia mengatakan masih sulit berkomentar, sebab juga masih menunggu apakah Boediono nantinya benar-benar akan diumumkan oleh SBY menjada cawapres yang mendapinginya. "Kita tunggu tanggal 15 Mei nanti," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menilai Boediono kurang cocok menjadi wakil presiden karena lebih tertutup dan memiliki kesamaan sifat dengan SBY, sehingga dikhawatirkan kurang terobosan dalam kebijakan.

Disisi lain, ia juga menilai Boediono tidak memiliki kekuatan di parlemen sehingga efektifitas pemerintahan bisa saja terganggu. Ia menambahkan, pihaknya khawatir kalau Boediononantinya juatru hanya menjadi ban serep presiden saja.

"Kalau Pak Jusuf Kalla kemarin dah teken kontrak kerjasama sehingga dia wapres aktif. nah sekarang kalau Pak Boediono kita nggak tahu apa dia dipakai presiden aktif atau tidak. Pak Boediono kalau sebagai teknokrat dia paling baik, karena pengalamannya, karena ahli moneter ya, tapi kalau jadi wapres presiden itu apakah aktif atau seperti suharto dulu kaya ban serep saja," katanya di Jakarta, Rabu.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009