Meskipun kelahiran bayi kembar di desa tersebut telah disaksikan setidaknya selama tiga generasi, jumlah bayi kembar yang dilahirkan di desa Kodinhi meningkat setiap tahun, kata surat kabar tersebut, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.
Dr. Krishan Sribhuj, yang telah mempelajari desa itu selama dua tahun belakangan, mengatakan meskipun orang kembar yang terdaftar berjumlah 500, jumlah sesungguhnya orang kembar di desa tersebut lebih dari 600.
Dokter itu telah mengesampingkan penyebab lingkungan hidup atau polusi sebagai satu faktor, dan mengatakan semua orang kembar tersebut sehat dan tak memiliki gangguan.
Ia menduga fenomena itu berkaitan dengan kebiasaan makan warga desa, yang memiliki 45 orang kembar bagi setiap 1.000 orang, enam kali lebih banyak dari angka rata-rata.
Pada 2008 saja, 30 bayi kembar dilahirkan di desa tersebut.(*)
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009