Jakarta (ANTARA News) - Bersamaan dengan ditutupnya pendaftaran capres-cawapres, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jl Imam Bonjol, Jakarta, Sabtu pagi diserbu pengunjukrasa dari berbagai elemen masyarakat.

Dari pantauan ANTARA, kelompok pengunjukrasa diantaranya berasal dari Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Jakarta (KM-UIJ) yang jumlahnya puluhan.

Mereka berorasi menolak calon presiden (capres) usungan koalisi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ayo lawan SBY," demikian teriakan para pengunjukrasa.

Di dalam Kantor KPU Pusat, capres-cawapres dari Partai Golkar dan Hanura, H. Jusuf Kalla-Wiranto, sedang mendaftarkan diri.

Beberapa saat kemudian, kelompok pengunjuk rasa kedua yang menamakan diri Barisan Penjaga Demokrasi datang ke Kantor KPU Pusat dengan membawa sejumlah poster dan spanduk dengan foto capres-cawapres berwajah kingkong berpakaian jas berdasi.

"Capres-cawapres 2009 Sariman-Sarimin," demikian tulisan dalam poster yang dibawa mereka.

Koordinator Barisan Penjaga Demokrasi, Yosep Rizal mengatakan pagelaran Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) tidak bisa disebut sebagai Pemilu yang dewasa, bermoral, bermartabat dan demokratis.

"Yang tengah dipertontonkan tidak lebih dari dagelan politik. Dagelan politik dengan lakon tipu dan khianati kedaulatan rakyat," kata Rizal dalam orasinya.

Kedua kelompok pengunjuk rasa tersebut hanya menyampaikan aspirasi mereka di luar Kantor KPU Pusat karena mereka tidak mendapat izin dari pihak kepolisian dan setelah menyampaikan aspirasinya, kedua kelompok demonstran itu membubarkan diri. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009