Padang (ANTARA News) - Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, menyatakan dirinya membacakan deklarasi pada pencalonan capres dan cawapres SBY-Boediono sebagai rakyat biasa, bukan sebagai Gubernur Sumbar, karena saat itu dirinya sedang cuti.

"Saya membacakan deklarasi tersebut sebagai rakyat Indonesia, bukan sebagai Gubernur Sumbar, jadi jangan dipolemikkan," kata Gamawan Fauzi, di Padang, Minggu.

Ia mengungkapkan hal tersebut terkait adanya prokontra ketika dirinya membacakan deklarasi pada pencalonan SBY-Boediono sebagai capres dan cawapres di Bandung beberapa waktu sebelumnya.

Menurut dia, terpilihnya dirinya membacakan deklarasi tersebut karena diminta khusus oleh SBY pada beberapa waktu sebelumnya.

"Pak SBY beberapa waktu sebelumnya mengundang saya secara khusus dan meminta untuk membacakan deklarasi itu hanya sebagai rakyat Indonesia, bukan karena jabatan gubernur, apalagi saya ketika itu cuti," katanya.

Gubernur mengakui dirinya sedang cuti dari tanggal 13 sampai 24 Mei 2009, sehingga tidak menyalahi etika ketika dirinya membacakan deklarasi tersebut.

Ia mengakui terkait peran serta dirinya pada deklarasi itu memang menuai prokontra melalui media massa setempat dan SMS ke ponselnya.

"Saya menerima sekitar 300-an pesan singkat malam itu dan ada juga sedikit pesan dengan nada kritikan," katanya.

Terkait adanya isu bahwa dirinya telah dipersiapkan menjadi satu menteri pada kabinet SBY jika memang berhasil memenangkan pilpres tersebut, ia menyatakan belum ada sinyal tersebut.

"Hal itu masih jauh, jadi keikutsertaan saya dalam deklarasi itu jangan terlalu diartikan macam-macam," katanya.

Ia hanya berharap semua pihak bisa menerima dan mengerti keikutsertaan dirinya semata hanya kepentingan rakyat Sumbar.

"Tidak ada maksud lain, semua murni karena kepentingan orang Minang dan kita harus bangga karena ada juga orang kita yang dipercaya secara nasional, apalagi oleh presiden incumbent," katanya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009