Pandeglang, (ANTARA News) - Ruas Jalan Pantai Carita-Anyer yang menghubungkan antara Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang serta Kota Cilegon kini kondisinya rusak parah.

Akibatnya, sulit dilintasi berbagai jenis kendaraan. Selain itu, sebagian besar ruas Jalan Carita-Anyer berlubang dan bergelombang juga aspalnya sudah mengelupas hingga terlihat bebatuan, kata Samsudin (45) warga Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Senin.

Ia mengatakan, kerusakan ruas jalan tersebut sudah berlangsung lama dan hingga kini belum ada perbaikan dari Pemerintah Provinsi Banten.

Semestinya, jalan itu segera dilakukan perbaikan mengingat setiap hari dilintasi ribuan angkutan.

Apalagi, Pantai Carita-Anyer merupakan daerah kawasan pariwisata sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah.

"Selama ini pengunjung yang datang ke sini berkurang akibat kondisi jalan rusak itu," katanya.

Nuriman (45) seorang pegemudi angkutan umum mengaku, dirinya setiap dua bulan terakhir terpaksa harus mengganti onderdil kendaraan terutama per yang sering patah, karena melintasi jalan berlubang itu.

Diperkirakan jalan berlubang kedalaman antara 30 sampai 60 centimeter seperti saat memasuki pasar Carita.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki Jalan Carita-Anyer karena dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Menurut dia, kerusakan jalan tersebut akibat angkutan tronton milik proyek PLTU Labuan yang mengangkut bahan material hingga melebihi tonase.

Seharusnya, angkutan tronton itu tidak melintasi jalan Carita-Ayer karena kelasnya masih jalan kabupaten.

"Saya kira jalan kabupaten tidak mampu menahan angkutan yang beratnya mencapai 30 ton," katanya.

Sementara itu, sejumlah pengelola obyek wisata Pantai Carita Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan akibat jalan Ceaita-Anyer rusak parah sehingga berdampak terhadap kunjungan wisata semakin berkurang.

"Saat ini pengunjung ke sini hanya pada hari libur atau Minggu saja," kata Hedra, pemilik obyek wisata di Pantai Carita.(*)

Pewarta: anton
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009