Paris (ANTARA News/AFP) - Badan renang dunia, FINA, pada Selasa menolak menyetujui 10 pakaian renang, termasuk beberapa pakaian renang yang dibuat dari "polyurethane" dan yang telah digunakan secara kontroversial untuk menciptakan rekor-rekor dunia baru.

Penggunaan pakaian renang dalam beberapa tahun belakangan ini telah menyebabkan kontroversi di olahraga tersebut karena beberapa ahli, termasuk beberapa perenang terkemuka, yakin bahwa penggunaan pakaian renang itu memberikan keuntungan yang tak adil di kolam renang.

Kritik terhadap semua pakaian renang "polyurethane" menyatakan bahwa pakaian renang itu mempunyai tekanan dan mempunyai kemampuan mengapung yang dapat mendorong kecepatan.

Hal ini membuat FINA mengumpulkan semua 348 pakaian renang dari 21 pabriknya untuk ditinjau kembali secara penuh.

Setelah ujicoba dua hari, pertemuan FINA pada Selasa menyetujui 202 pakaian renang, menolak 10, dan menyerukan modifikasi terhadap 136 lainnya.

"X-Glide" buatan Arena dan "Jaked 01", yang telah digunakan terutama oleh sprinter Prancis, Alain Bernard dan Fredericc Bousquet untuk menciptakan rekor dunia baru bulan lalu, tidak tampak dalam daftar yang disetujui, tetapi FINA tidak secara khusus menyatakan bahwa mereka menolaknya atau pakaian renang itu ada dalam daftar yang harus dimodifikasi.

FINA tidak menyatakan apakah rekor yang diciptakan Bernard dan Bousquet yang menggunakan pakaian renang polyurethane dalam kejuaraan Prancis bulan lalu di Motpeller, akan dibatalkan.

Bernard menggunakan X-Glide untuk menciptakan rekor dunia baru di nomor 100m dengan catatan waktu 46,94 detik, sementara Bousquet memecahkan rekor dunia sebelumnya di nomor 50m yang dipegang perenang Australia, Eamon Sullivan, dengan catatan waktu 20,94 detik di Montpeller. Rekor sebelumnya adalah 21,28 detik.

Pernyataan FINA mengatakan 10 pakaian renang ditolak "untuk tidak diloloskan ujicoba kemampuan mengapung dan/atau ketebalan".

"Para pabrik kini mempunyai batas waktu maksimum 30 hari (sampai 19 Juni 2009) untuk mengajukan kembali pakaian renang yang sama guna mendapat persetujuan FINA, dengan pembetulan yang sesuai."

Keputusan FINA itu juga mempunyai pengaruh secara seius pada Italia, yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan renang dunia bulan Juli. Tim Italia disponsori oleh Jaked, sebuah perusahaan Italia.

Bousquet memakai pakaian renang Jaked berwarna merah yang kontroversial pada hari Minggu, saat mengalahkan pahlawan Olimpiade Beijing, Michael Phelps dari Amerika Serikat di final 100m di the Charlotte UltraSwim.

Pelatih Prancis, Romain Barnier, yang memimin para perenang terkemuka di Marseille, termasuk Bouquet, hanya menegaskan, "Di Montpellier para perenang saya menggunakan Jaked 01."

Christian Donze, direktur teknik federasi Prancis, mengatakan, "Kedua pakaian renang itu (Jaked 01 dan X-Glide buatan Arena) tidak termasuk dalam daftar (yang disetujui). Kami sedang menunggu informasi lebih lanjut dari FINA sebelum membuat pernyataan apapun," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009