Gowa (ANTARA) - Sebanyak 121 desa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK) demi memutus rantai penularan corona virus disease (COVID-19).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Muh Asrul melalui sambungan telepon, Minggu mengatakan, penerapan PSBK adalah tindak lanjut dari penerapan PSBB oleh Pemerintah Pusat.

"Kalau di Gowa hanya memberlakukan PSBK dan ini dilakukan untuk memutus rantai penularan COVID-19," ujarnya.

Ia mengatakan pemberlakuan PSBK di setiap desa yaitu dengan membuat posko, melakukan penyemprotan disinfektan, memberikan alat pelindung diri (APD) kepada masyarakat dan memberikan bantuan sosial bagi yang terkategori ODP, PDP maupun positif COVID-19.

Asrul menyatakan upaya serius Pemerintah Kabupaten Gowa dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona baru atau COVID-19 telah diterapkan hingga ke tingkat desa. Langkah yang dilakukan pun dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK).
Baca juga: Empat Warga Penajam positif corona punya riwayat perjalanan Ke Gowa

Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebanyak 121 desa dari 18 kecamatan di dataran rendah dan dataran tinggi Kabupaten Gowa hingga saat ini telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Kecil ini sebagai upaya melindungi masyarakatnya dari penyebaran dan penularan COVID-19.

Muh Asrul menyebutkan jumlah anggaran yang disiapkan di 121 desa untuk penanganan Covid-19 ini sekitar Rp15 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

"Anggaran ini untuk pembuatan posko, penyemprotan disinfektan, pengadaan APD dan pemberian paket sembako kepada yang terindentifikasi," katanya.

Kepala Desa Lassa-Lassa, Kecamatan Botolempangan Awaluddin Hamzah mengatakan, pihaknya telah membangun posko pengawasan kepada setiap warga yang akan masuk dan keluar dari wilayahnya.

"Kami membatasi orang yang masuk kalau bukan warga Desa Lassa-Lassa maka kita arahkan untuk mutar balik. Termasuk mengimbau agar masyarakat untuk sementara tidak menerima tamu dari luar jika tidak ada hal yang terlalu penting atau urgent," ujarnya.
Baca juga: Tiga positif COVID-19 di Sampit dari Gowa dan Jakarta-Tangerang
Baca juga: Satu PDP COVID-19 klaster Gowa di Sampit-Kalteng meninggal dunia


Tidak hanya itu, disepanjang jalan masuk ke wilayah desa yang berada di dataran tinggi Kabupaten Gowa ini juga terpasang pamflet imbauan terkait pencegahan COVID-19 yang menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai bentuk edukasi ke masyarakat.

Sementara, bagi warganya yang terkategori Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP) maupun positif diberikan bantuan sembako selama menjalani masa isolasi mandiri sesuai intruksi Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

"Dalam paket sembakonya kita tambahkan handsanitizer, masker dan sabun antiseptik. Jika ada lansia kita siapkan susu lansia dan warga yang berstatus ODP kita tambahkan multivitamin," tambahnya.

Sementara Kepala Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang Rivai Rasyid mengatakan, pihaknya juga telah mendirikan posko siaga di pintu masuk desa antara Kecamatan Pattallassang dan Kecamatan Somba Opu.
Baca juga: Sulsel alihkan pemakaman pasien COVID-19 ke Samata Gowa

"Kita dirikan posko ini untuk memperketat pemeriksaan terhadap orang yang masuk ke wilayah Desa Sunggumanai dan Kecamatan Pattallassang secara umum," katanya,

Ia menyebutkan, setiap harinya posko tersebut dijaga sekitar empat dan lima orang secara bergantian dengan memberlakukan lima kali pergantian jaga.

Pemerintah desa bersama Puskesmas Pattallassang juga telah mendata setiap warga yang masuk, utamanya kepada mereka yang memiliki riwayat perjalanan baik dari luar negeri mau dari luar daerah.

"Di posko kami melakukan penyemprotan bagi warga yang akan melintasi Desa Sunggumanai. Tapi di atas jam sembilan malam sudah dilakukan pemeriksaan identitas, karena di khawatirkan ada warga yang baru datang dari luar negeri atau wilayah yang sudah terpapar virus," ucapnya.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Gowa jadi delapan orang
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2020