Semarang (ANTARA News) - General Manajer PSIS, Ari Wibowo mengatakan, peluang timnya untuk lolos dari degradasi Liga Super sudah tertutup menyusul hasil imbang 1-1 melawan Arema Malang di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis petang.

"Sebenarnya kalau kita bisa menang lawan Arema maka peluang untuk keluar lolos dari degradasi masih ada tetapi ternyata kita hanya meraih satu angka maka peluang untuk lolos dari degradasi sudah tertutup," katanya usai pertandingan kedua tim tersebut.

Menurut dia, berdasarkan perhitungan dirinya kalau menang kemudian pada tiga pertandingan berikutnya juga sesuai dengan harapan, tentunya peluang timnya masih ada meskipun akhirnya PSIS harus memainkan pertandingan "play off" atau penentuan dengan tim Divisi Utama PSSI.

"Tetapi melihat hasil seperti ini maka habislah harapan PSIS karena pertandingan berikutnya juga tidak akan mempengaruhi timnya," katanya menegaskan.

Kalau melihat pertandingan melawan Arema Malang ini, menurut dia, kemenangan sudah di depan mata tetapi gol yang dicetak pemain Arema pada menit-menit akhir membuyarkan semuanya.

Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho mengatakan, dengan hasil seperti ini tentunya peluang sudah tidak ada. "Kita jalani saja pertandingan-pertandingan berikutnya, soal hasilnya menang, seri, atau kalah tidak akan mempengaruhi tim," katanya.

PSIS masih menyisakan empat pertandingan lagi pada musim kompetisi tahun ini, yaitu menjamu Persik Kediri, Senin (25/5), menjamu Persijap Jepara, Minggu (31/5), kemudian bertanding melawan tuan rumah PKT Bontang (6/6) dan melawan Persiba Balikpapan (10/6).

Pelatih Arema Malang, Gusnul Yakin mengatakan, dirinya bersyukur bisa mendapatkan angka dari PSIS.

"Kami akui memang PSIS bermain bagus pada pertandingan ini terutama pemain-pemain asingnya karena mereka mampu menghidupkan permainan tuan rumah," kata mantan pesepak bola nasional tersebut.

Tetapi, kata dia, mungkin pada menit-menit akhir mereka kurang konsentrasi dan akhirnya timnya bisa menyamakan kedudukan.

Ia menambahkan, pada babak kedua dirinya melihat pemain-pemain tuan rumah lebih banyak berkumpul di kotak penalti sehingga menyulitkan pemainnya untuk mendekat ke gawang tuan rumah.

"Akhirnya kita mengubah strategi dengan melancarkan tendangan jarak jauh dan ternyata membuahkan hasil," katanya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009