Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Jusuf Rizal resmikan Presiden Center Indonesia yang merupakan kelanjutan dari Blora Center untuk mendukung pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, Jakarta, Jumat.

"Saya melihat kehadiran Presiden Center sebagai sebuah representasi dari semangat berdirinya blora center yang saya gagas dengan Bapak Sudi Silalahi," katanya dalam pidato pembukaan acara tersebut.

Menurut Jusuf, Blora Center tidak cocok diterapkan untuk SBY saat ini karena Blora Center hanya cocok untuk calon presiden baru saja.

Ia menambahkan, presiden center yang diresmikan sekarang ini hanya melanjutkan program yang sudah digagas SBY selama lima tahun masa pemerintahannya.

Mengenai keterlibatan ketua dewan pimpinan daerah (DPD) Golkar di Manado, Fadel Muhammad, ia mengatakan Fadel juga ikut serta dalam kepengurusan di Presiden Center, karena ia juga menjadi pembina di LIRA.

Jusuf menegaskan adanya tokoh lain dalam kepengurusan LIRA antara lain AM Fatwa dari Partai Amanat Nasional (PAN), Mbah Tarjo politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Yuddy Crhisnandy dari Golkar.

Ia mengatakan bahwa di setiap daerah, kepengurusan LIRA juga melibatkan tokoh penting di masing-masing daerah.

Berkaitan dengan isu Boediono yang diduga menganut strategi ekonomi neoliberal, ia menyatakan, Boediono sudah memberikan paparan dalam deklarasinya di Bandung, yang menegaskan bahwa visi beliau adalah ekonomi kerakyatan.

Sementara itu, kebijakan pemerintah yang tidak akan menghapus program yang sudah berjalan selama ini seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri, KUR (Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program asuransi kesehatan masyarakat lainnya menjadi bukti bahwa dia berpihak pada kepentingan ekonomi kerakyatan.

Ia juga mengharapkan agar pelaksanaan pemilihan presiden 2009-2014, 8 Juli nanti berjalan dengan lancar dan hanya dalam satu putaran saja.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009