Seoul (ANTARA News) - Mantan presiden Korea Selatan (Korsel) Roh Moo-hyun meninggal setelah jatuh dari lereng gunung di belakang kediamannya di Desa Bongha, bagian selatan negeri itu, Sabtu pagi.

Seperti diberitakan kantor berita Yonhap, pengacara korban,  Moon Jae-in mengatakan Roh meninggalkan surat bunuh diri "singkat" buat keluarganya.

Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan di kota kecil yang berdekatan juga mengumumkan bahwa Roh segera dibawa ke ruang darurat pukul 08:13 waktu setempat dan meninggal pukul 09:30 akibat luka bagian luar kepala.

Polisi mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan bahwa Roh, yang memangku jabatan presiden 2003-2008, bunuh diri.

Seorang mantan pembantunya mengatakan, mantan pemimpin Korsel tersebut melompat dari batu setelah meninggalkan surat bunuh diri.

"Mantan presiden Roh jatuh dari gunung. Ia dibawa ke satu rumah sakit tempat beberapa dokter mengatakan ia tewas setibanya di rumah sakit," kata jurubicara Departemen Polisi Nasional.

"Kami sedang menyelidiki apakah ia jatuh karena kecelakaan atau melakukan bunuh diri," katanya.

Tragedi itu terjadi setelah Roh (62) mendaki gunung bersama seorang pembantu di dekat tempat tinggal masa pensiunnya di Bongha, kabupaten Gimhae, di dekat pantai di bagian tenggara negeri tersebut.

"Presiden Roh melompat dari batu karang di gunung di belakang Desa Bongha," kata mantan kepala sekretariat presiden Moon Jae-In kepada wartawan.

Roh meninggalkan surat singkat bunuh diri buat keluarganya, kata Moon.

Roh menderita luka parah di kepala dan meninggal setelah dipindahkan dari satu rumah sakit kecil ke rumah sakit yang lebih besar di kota Busan.

Rumah Sakit Universitas Nasional Busan, dalam satu pernyataan, mengatakan Roh dinyatakan meninggal pukul 09:30 waktu setempat (07:30 WIB) akibat luka di kepala.

Tayangan televisi memperlihatkan batu karang terjal tempat Roh jatuh. Beberapa ahli forensik sedang mencari daerah yang dipenuhi pohon pinus tempat kecelakaan terjadi.

Penyelidikan kasus korupsi dipusatkan seputar pembayaran bernilai satu juta dolar AS kepada istri Roh dari seorang pengusaha sepatu kaya, dan pembayaran oleh orang yang sama dengan jumlah lima juta dolar AS kepada suami salah seorang kemenakan Roh, Yeon Cheol-Ho.

Roh, yang ditanyai sebagai tersangka oleh jaksa penuntut, secara terbuka telah minta ma`af atas keterlibatan keluarganya dalam kasus itu tapi tidak mengaku telah melakukan kesalahan secara pribadi.

Dalam satu kasus penggelapan yang tak berkaitan, kakak laki-laki Roh pekan lalu dipenjarakan selama empat tahun karena menerima suap lebih dari dua juta dolar AS selama adiknya memangku jabatan.

Roh Gun-Pyeong dijatuhi hukuman karena menerima sebanyak 2,36 juta dolar AS guna mengatur akusisi kantor pialang Sejong Securities oleh Federasi Kerja Sama Pertanian Nasional, yang dikelola negara. (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009