Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, dengan penurunan sekitar tiga persen di sektor energi sangat membebani pasar secara luas setelah harga minyak jatuh.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 21,40 poin atau 0,39 persen menjadi 5.466,70 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 19,20 poin atau 0,35 persen pada 5.523,30 poin.

Saham-saham bank dan penambang juga berkontribusi terhadap kerugian, namun energilah yang paling membebani, mengimbangi keuntungan di sebagian besar pasar.

Saham-saham konsumen, industri dan teknologi informasi semuanya terangkat.

"Dana Moneter Internasional memperingatkan ekonomi global akan mengalami pukulan terbesar/kontraksi terburuk sejak 1930-an. Ini disebabkan oleh krisis virus corona yang telah memicu penutupan besar-besaran," kata analis pasar Commsec ,Steven Daghlian.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih tinggi dengan ANZ naik 0,42 persen, Westpac Bank naik 0,12 persen dan National Australia Bank naik 0,61 persen, namun Commonwealth Bank turun 1,08 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih rendah dengan Rio Tinto turun 1,16 persen, BHP turun 0,73 persen dan Fortescue Metals turun 1,47 persen, namun, penambang emas Newcrest naik 1,70 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Oil Search turun 4,00 persen, Santos turun 3,73 persen dan Woodside Petroleum turun 3,55 persen.

Supermarket terbesar di Australia bervariasi dengan Coles turun 0,80 persen dan Woolworths naik 0,19 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra merosot 1,27 persen, maskapai nasional Qantas turun 3,53 persen dan perusahaan biomedis CSL melemah 0,56 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2020