Jakarta (ANTARA News) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan hingga bulan Juni 2009 akan mengekspor 650 ton beras dengan tujuan utama ke Turki, Suriah dan Selandia Baru.

Menurut keterangan Direktur Utama Bulog, Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu, hingga saat ini ekspor beras oleh Bulog mencapai sekitar 400-500 ton.

"Kita mengekspor beras terutama ke Turki, Syria dan Selandia Baru," katanya.

Dia mengakui ada dampak dari pelaksanaan ekspor beras terhadap kenaikan harga beras di pasar dalam negeri, namun kecil, karena pasokan beras dari petani mengalami peningkatan sehingga cadangan beras di pasaran tidak terlalu bergejolak.

Untuk mendukung operasional Bulog, baik untuk mendukung ekspor dan untuk memenuhi beras bagi masyarakat miskin, kata Mustafa Abubakar, Bulog memerlukan tambahan gerai.

Pada tahun 2009 Bulog menyalurkan 3,3 juta ton raskin bagi 17,5-18,5 juta rumah tangga miskin (RTM) di seluruh Indonesia, dengan jumlah gerai sekitar 49 ribu.

Jumlah gerai sebesar itu baru bisa menyerap produksi beras nasional 8-10 persen, sementara jika penyaluran beras untuk PNS dan TNI/Polri dihidupkan, penyerapan beras bisa mencapai 15 persen.

"Untuk itu perlu tambahan gerai," katanya.

Sebagian gerai bisa difungsikan untuk penampungan beras tujuan ekspor, sehingga mengurangi biaya perawatan karena beras bisa langsung dikirim, katanya. (*)

Pewarta: luki
Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009