Markas Besar PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon pada Jumat menganugerahkan salah satu bentuk penghargaan tertinggi, yaitu medali "Dag Hammarskjold" kepada Kolonel Laut (Anumerta) Sondang Doddy Irawan, yang gugur saat menjalankan tugas misi perdamaian PBB di Nepal, UNMIN, tahun 2008.

Penghargaan diserahkan dalam upacara yang dipimpin oleh Ban Ki-moon di Markas Besar PBB, New York, bersamaan dengan peringatan Hari Para Penjaga Perdamaian Internasional (International Day of Peacekeepers) yang jatuh pada tanggal 29 Mei.

Medali Dag Hammarskjold adalah penghargaan yang dianugerahkan kepada para personil militer, kepolisian dan sipil yang gugur saat menjalan tugas pada tahun lalu.

Ban mengatakan dirinya berharap agar medali --yang namanya diambil dari mantan Sekretaris Jenderal PBB yang juga gugur dalam misi perdamaian di Kongo, Dag Hammarskjold-- itu dilihat sebagai simbol rasa kehilangan yang mendalam atas gugurnya para personil.

Di saat yang sama, medali juga merupakan bentuk pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap pengorbanan mereka, tambah Ban.

Selain Sondang, medali yang sama juga diterima oleh sejumlah personil penjaga perdamaian PBB dari berbagai negara dan pada upacara hari Jumat itu diserahkan oleh Wakil Sekjen PBB urusan Operasi Penjaga Perdamaian Alain Le Roy.

"Dag Hammarskjold Medal" untuk almarhum Sondang diserahterimakan kepada Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Marty Natalegawa.

Saat menerima medali untuk Sondang, Marty menyampaikan bahwa medali tersebut akan langsung disampaikan kepada keluarga almarhum.

Menurut Marty, penghargaan bagi Sondang merupakan hal yang mengharukan dan merupakan kebanggaan bagi keluarga almarhum dan masyarakat Indonesia karena PBB dan masyarakat internasional mengakui jasa-jasa almarhum.

"Mudah-mudahan pihak keluarga, meskipun tidak pernah akan ada apapun juga yang bisa mengganti, merubah fakta dan kenyataan bahwa beliau telah berpulang, paling tidak beliau (keluarga, red) bisa mengetahui bahwa sumbangsih almarhum benar-benar diapresiasi. Bukan hanya oleh pemerintah Indonesia, tapi juga masyarakat dunia," kata Dubes RI itu kepada ANTARA usai penyerahan medali untuk Sondang.

Letnan Kolonel Laut Sondang Doddy Irawan adalah salah satu personil yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan helikopter PBB di Nepal pada tanggal 3 Maret 2008.

Helikopter Rusia milik PBB yang mengangkut Sondang dan 11 personil Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Nepa (UNMIN) lainnya itu jatuh dan terbakar di perkampungan penduduk di kawasan Ramechab, sekitar 80 kilometer sebelah timur ibukota Nepal, Kathmandu.

Dalam kecelakaan tersebut, korban meninggal berjumlah 10 orang, yaitu tiga orang awak helikopter serta tujuh personil PBB, termasuk Sondang.

Sondang Doddy Irawan adalah satu dari enam perwira TNI yang dikirim Indonesia pada 25 Januari 2008 sebagai petugas pemantau militer bergabung dengan UNMIN.

Saat itu Indonesia mengirim enam perwira menengah, terdiri atas dua perwira TNI AL, dua TNI AD, dan dua TNI AU, yang menggantikan enam perwira sebelumnya yang telah selesai masa tugasnya di UNMIN.

Pengiriman prajurit merupakan sumbangan Indonesia menyusul dikeluarkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB No 1740 tentang pembentukan misi politik PBB di Nepal.

Resolusi ini dikeluarkan sebagai upaya PBB untuk mengakhiri konflik 10 tahun antara Partai Komunis Maois dengan Pemerintah Nepal yang diperkirakan telah menewaskan lebih dari 130.000 jiwa.(*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009