Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono menilai proyek infrastruktur air memiliki sensitivitas sosial dan politik yang tinggi.

"Air ini adalah benda sosial yang bernilai ekonomi tinggi, jadi sensitivitasnya lebih tinggi. Air menyangkut hajat hidup orang banyak yang tidak bisa disubstitusi dengan benda lain, makanya air memiliki sensitivitas politik dan sosial yang sangat tinggi," ujarnya dalam market sounding secara virtual proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian-Serpong di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Menteri PUPR berharap konstruksi SPAM Karian-Serpong bisa dimulai 2021

Menurut Menteri PUPR, proyek KPBU SPAM Karian-Serpong merupakan salah satu proyek infrastruktur air yang memiliki sensitivitas tinggi, sehingga para investor yang mencapai tahap market sounding ini merupakan capaian kerja yang tidak main-main.

"Makanya, pada tahap market sounding ini merupakan capaian kerja yang tidak main-main. Market sounding untuk SPAM Karian-Serpong ini lebih susah dibandingkan market sounding  proyek lainnya," katanya.

Menteri Basuki berharap apa yang telah dikerjakan selama ini tidaklah sia-sia, artinya market sounding proyek SPAM ini akan dapat disepakati atau dimengerti oleh semua peserta, sehingga segera dilakukan tender dan ditetapkan pemenangnya.

"Apa yang kita lakukan pada hari ini pasti sangat bermanfaat setelah pandemi COVID-19 ini berlalu atau mungkin masih dalam kondisi pandemi, pasti akan sangat bermanfaat karena ini penyediaan air minum," ujarnya.

Proyek SPAM Karian-Serpong direncanakan dapat melayani 2,2 juta jiwa penduduk di wilayah Jakarta, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Masa kontrak proyek KPBU SPAM Karian-Serpong ini 33 tahun dengan biaya investasi proyek senilai Rp2,21 triliun dan pengembalian investasi berupa tarif air.

Ruang lingkup yang dikerjasamakan mencakup pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) berkapasitas 4.600 lt/detik dan pembangunan pipa transmisi air bersih 28,2 km.

Calon badan usaha pemrakarsa proyek ini adalah K-Water, LG International Ltd, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan data kinerja PDAM 2019 (BPPSPAM), cakupan layanan PAM Jaya untuk DKI Jakarta baru mencapai 28,05 persen, sementara PDAM Kota Tangerang baru mencakup 12,77 persen untuk melayani Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Menteri PUPR: SPAM Karian-Serpong cegah penurunan tanah di Jakarta
Baca juga: Kementerian PUPR bakal segera bangun jalan tol Kediri-Kertosono

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020