Jayapura (ANTARA News) - Kejayaan bisnis tanaman hias di Jayapura dinilai sudah berlalu karena pasar mulai jenuh sehingga pedagang harus berusaha keras jika bisnisnya tidak ingin gulung tikar.

"Era kejayaan `anturium` juga sudah berakhir akibat ulah segelintir pedagang yang mempermainkan harga sehingga merusak pasar," kata M. Mahmud, pedagang tanaman hias asal Jakarta, di Jayapura, Selasa.

Ia mengatakan, kepercayaan konsumen kini semakin luntur bahkan sudah jenuh dengan tanaman hias.

Menurut dia, kondisi seperti itu juga dipicu banyaknya penyelenggaraan pameran dan bursa penjualan tanaman hias baik yang temporer maupun permanen di Jayapura.

"Persaingan pasar menjadi tajam dan penggemar tanaman hias di daerah juga terlihat mulai jenuh. Apalagi, hampir selalu ada pameran dan bursa tanaman hias, bahkan tidak hanya satu tempat, tetapi di beberapa tempat secara bersamaan," katanya.

Ia mengatakan, akibat pasar tanaman hias jenuh dan pembeli baru tidak bertambah, pedagang tanaman hias saling banting harga dengan memberikan potongan hingga 50-60 persen.

Menurut Mahmud, sebenarnya dengan adanya potongan harga pasar tanaman hias dapat kembali seperti semula, namun hal itu seakan tidak berpengaruh.

Sementara itu, Sartono pedagang tanaman hias asal Jawa Timur, mengatakan kondisi pasar saat ini berubah bisa juga diakibatkan karena adanya pemain baru dalam bisnis tanaman hias yang terlalu berspekulasi tinggi tanpa melihat kondisi pasar.

"Mungkin saja mereka dulunya adalah hanya para penggemar tanaman hias yang mengembangkan hobinya mengoleksi berbagai jenis tanaman hias, namun setelah koleksinya banyak dan lengkap langsung beralih menjadi pelaku bisnis," kata Sartono.

Lebih lanjut ia katakan bisnis ini memang pasang surut dan sulit diprediksi, tergantung situasinya, karena itu pelaku bisnis tanaman hias di Jayapura banyak mengeluh akibat sepi pembeli.

Meskipun bisnis tanaman hias di Jayapura dinilai mulai jenuh, namun masih bisa berkembang kembali jika Kota Jayapura dipromosikan sebagai daerah tujuan pembelian berbagai jenis tanaman hias. (*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009