Jakarta,(ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi, turun 20 poin menjadi Rp10.160-Rp10.170 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.140-Rp10.150 karena pelaku pasar aktif mencari untung dengan melepas rupiah.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis, mengatakan, koreksi harga terhadap dolar AS karena pelaku melakukan aksi ambil untung.

Aksi ini disebabkan kenaikan rupiah yang berlanjut hingga mencapai Rp10.160 per dolar dan memicu pelaku pasar untuk melepasnya guna merealisasikan keuntungan, katanya.

Menurut dia, aksi lepas rupiah yang dilakukan pelaku pasar tidak besar. Mereka masih hati-hati untuk melepas rupiah lebih lanjut karena berbagai indeks konsumen masih positif dan mendukung, seperti indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang meningkat.

IKK mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen menjadi 89,5 persen pada Mei 2009 yang memberikan sentimen positif pasar, sehingga menahan gejolak pelaku pasar untuk melepas saham lebih jauh, katanya.

Ia mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk menguat lagi hingga mendekati angka Rp10.100 per dolar. Kalau tidak ada hambatan kedepan, maka mata uang Indonesia akan bisa mencapai angka Rp10.000 per dolar.

Namun kenaikan rupiah itu diharapkan tidak terlalu cepat, meski ada kenaikan relatif tidak besar. Dengan demikian, apabila ada sentimen negatif, maka rupiah tidak mengalami penurunan yang terlalu cepat, ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, laju inflasi Mei 2009 yang mencapai 0,04 persen juga menunjukkan kinerja ekonomi domestik makin membaik yang menimbulkan kepercayaan asing bahwa Indonesia tetap merupakan pasar potensial.(*)

Pewarta: mansy
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009