Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Dr. Anwar Nasution, menyatakan bahwa Indonesia masih kekurangan tenaga auditor sehingga pemeriksaan keuangan belum dapat dilaksanakan secara maksimal.

Aset Indonesia sangat banyak, tetapi untuk memeriksa kekayaan negara tersebut BPK masih kekurangan tenaga, katanya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, bahkan yang lebih memprihatinkan lagi tenaga auditor itu kebanyakan tinggal di Jakarta sehingga dalam pemeriksaan keuangan di setiap provinsi, BPK semakin mengalami kesulitan.

"Ini salah satu kendala yang dihadapi BPK dalam pelaksanaan pemeriksaan keuangan," katanya.

Dengan masih kurangnya tenaga pemeriksa itu, maka BPK dalam mejalankan audit keuangan hasilnya belum banyak mengalami perubahan.

Perubahan memang ada, tetapi belum begitu banyak sehingga perlu ditingkatkan lagi, ujar dia. Pemerintah perlu mencari jalan keluar antara lain dengan memperbanyak pembukaan lapangan pekerjaan terutama untuk tenaga akuntan, katanya.

Selain pembukaan lapangan pekerjaan juga perlu meningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BPK RI.

Kesemua itu karena kecakapan auditor sangat diperlukan karena fungsi BPK antara lain untuk menekan kebocoran uang negara sehingga kualitas sumber daya manusianya harus lebih baik dan handal, kata dia.

Selaku Ketua BPK, ia juga berharap, supaya dimasa mendatang para auditor memiliki kualitas lebih baik bahkan berstandar internasional sehingga para pemeriksa keuangan bisa bersaing dan berkiprah dalam organisasi dunia.(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009