Kairo (ANTARA News/Reuters)- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengemukakan pada warga Muslim dunia, Kamis bahwa kelompok-kelompok garis keras memanfaatkan ketegangan antara kaum Muslim dan Barat, dan Islam bukan bagian dari masalah itu tetapi bagian perdamaian yang meningkat.

Pidato itu, yang diucapkan dari Universitas Kairo di pusat ibukota Mesir itu, bertujuan untuk mengatasi perbedaan pendapat antara Washington dan dunia Islam.

"Kelompok-kelompok garis keras yang kejam telah memanfaatkan ketegangan ini adalah minoritas Islam kecil tetapi kuat," kata Obama dalam pidato yang telah dipersiapkan, dan menegaskan Amerika Serikat dan Islam "tidak perlu berkompetisi."

"Islam bukan bagian dari masalah dalam memerangi ektremisme yang bengis ...Islam adalah bagian penting meningkatkan perdamaian," katanya.

Obama mengatakan ia akan terus berusaha bagi penyelesaian dua negara sebagai satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, mengatasi satu masalah yang diprioritaskan oleh banyak negara dunia Muslim.

Banyak yang melihat Washington berpihak mendukung Israel.

"Satu-satunya penyelesaian bagi aspirasi kedua pihak yang dapat dipenuhi adalah melalui dua negara, tempat rakyat Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai dan aman," kata Obama. "Karena itulah mengapa saya berniat secara pribadi untuk terus berusaha mengatasi dengan segala kesabaran yang diperlukan untuk usaha itu.

Ia juga mengatakan setiap negara, termasuk Iran mempunyai hak untuk menggunakan tenaga nuklir untuk tujuan damai "Jika mentaati tanggungjawab-tanggungjawab berdasarkan Perjanjian Non Proliferasi nuklir."

Washington menuduh Iran sedang berusaha membuat senjata-senjata nuklir, satu tuduhan yang dibantah keras oleh Teheran dan menegaskan program nuklirnya hanya untuk listrik tenaga nuklir.

"Tetapi jelas bagi semua pihak bahwa apabila negara itu membuat senjata nuklir, kami telah mencapai satu keputusan yang kuat. Ini bukan hanya kepentingan Amerika. Tetapi untuk mencegah perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah yang membawa kawasan ini dan dunia ke jalan berbahaya yang sangat besar," katanya.

Obama mengatakan AS tidak ingin mempertahankan pasukannya di Afghanistan dan tidak mencari pangkalan-pangkalan militer di sana.

"Jangan membuat kesalahan: kami tidak ingin mempertahankan pasukan kami di Afghanistan. Kami tidak berusaha untuk memiliki pangkalan-pangkalan militer di sana," kata Obama dalam pidatonya itu.

"Kami akan membawa pulang pasukan kami jika kami yakin bahwa tidak ada kelompok garis keras yang kejam di Afghanistan dan Pakistan yang berusaha membunuh sebanyak mungkin tentara Amerika. Tetapi ini belum terjadi," kata Obama.

Ia mengatakan Irak adalah "satu perang pilihan", dan mengingatkan bahwa AS tentang perlunya menggunakan diplomasi dan konsultasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009