Tepi Barat (ANTARA News/Reuters) - Beberapa orang cedera Kamis, ketika pasukan Palestina yang setia kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyerang sebuah rumah di Tepi Barat dalam rangka mencari para gerilyawan Hamas, operasi kedua yang dilakukan dalam pekan terakhir ini.

Serangan-serangan yang berlangsung di kota Qalqilya itu, tampaknya diupayakan oleh Abbas untuk menunjukkan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa dia melaksanakan komitmen keamanan pemerintah Palestina berdasarkan `peta jalan` perdamaian yang didukung AS.

Israel, yang telah mengimbau Abbas agar bertindak lebih maju dalam mengendalikan kelompok garis keras, justru tidak menaati kewajiban-kewajiban yang ditentukan `peta jalan` untuk menghentikan perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Adnan Damiri, juru bicara pasukan keamanan, mengatakan bentrokan senjata meletus setelah petugas kepolisian mengepung sebuah rumah untuk menahan orang bersenjata yang dicurigai anggota kelompok Hamas.

Dia mengatakan, beberapa orang terluka, namun tidak dijelaskan identitas mereka.

Enam warga Palestina - dua anggota kelompok Hamas, tiga polisi dan seorang yang menyaksikan peristiwa itu - tewas di Qalqilya Ahad.

Para perwira keamanan mengatakan, pertempuran meletus setelah orang-orang Hamas menolak untuk menyerah kepada polisi.

Abbas yang didukung Barat melancarkan operasi keamanan yang didukung AS di Tepi Barat, dan menghidupkan kembali perundingan-perundingan perdamaian dengan negara Yahudi itu dalam tahun 2007, setelah pecah dengan Hamas berkaitan dengan pengambil alihan kendali keamanan Jalur Gaza oleh kelompok garis keras itu.

Hamas telah mengancam akan menarik diri dari perundingan-perundingan rekonsiliasi yang diprakarsai Mesir dengan Fatah, jika Abbas tidak menghentikan operasi-operasimya yang ditargetkan pada para aktivitasnya di Tepi Barat.

Perundingan-perundingan itu dijadwalkan akan dilanjutkan di Kairo, Mesir pada Juli depan.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009