Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden Prabowo Subianto mengatakan, Pemilu Presiden tidak akan berlangsung satu putaran, tetapi dua putaran.

"Kami punya alat ukur dan indikator tersendiri. Yang memang berbeda dengan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), sudah banyak yang tahu lah siapa yang berada di balik LSI," kata Prabowo di Jakarta, Jumat.

Usai meresmikan Front Persatuan Pendukung Prabowo (F-PPP) ia mengatakan, semua pihak sudah sangat paham dan mengerti tentang hasil jajak pendapat yang dilakukan LSI.

"Kenapa tidak sekalian saja 99 persen, biar langsung jadi," katanya menyindir hasil LSI pada 25 sampai 30 Mei 2009 yang menyatakan, 70 persen responden memilih pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Ia menambahkan, hasil yang ditampilkan LSI tidak bisa menjadi pegangan. Dan tidak mungkin, Pilpres akan tuntas pada satu putaran.

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan capres/cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono berada pada posisi tertinggi dibandingkan pasangan Megawati-Prabowo (Mega-Pro) dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Direktur Riset LSI Kuskrido Ambardi, saat menyampaikan hasil survei LSI mengatakan, sebanyak 71 persen responden memilih pasangan SBY-Boediono.

Sedangkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto hanya mendapat dukungan sebesar 16,4 persen responden dan sebanyak 6 persen responden lainnya memilih pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.
(*)

Pewarta: mansy
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009