Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News/AFP) - Seorang warga Palestina ditembak mati oleh tentara Israel, Jumat, dalam demonstrasi di desa Nilin di Tepi Barat menentang pembangunan tembok pemisah Israel, dokter Palestina mengatakan.

Aqel Srur, 35, meninggal setelah menderita tembakan senjata ke jantungnya, kata dokter.

Seorang jurubicara militer Israel bersikeras tentara telah menggunakan "alat pembubaran kerusuhan" -- istilah yang digunakan untuk peluru-peluru berlapis-karet dan bukan amunisi nyata.

Srur meninggal setelah dievakuasi ke sebuah rumah sakit di kota Palestina Ramallah yang berdekatan.

Seorang pengunjuk rasa lainnya, berusia 15 tahun, dilukai oleh pasukan Israel, kata dokter tersebut.

Sekitar 200 orang, termasuk sejumlah aktivis Israel dan asing dan juga orang Palestina, mengambil bagian dalam demonstrasi itu.

Para aktivis yang memprotes terhadap pembangunan tembok pemisah Israel di tepi Barat bentrok dengan tentara hampir setiap hari Jumat di luar Nilin dan dekat Biin selama lebih dari dua tahun.

Israel mengatakan Tebok baja dan beton, pagar kawat berduri yang diproyeksikan sepanjang 723 kilometer itu dibutuhkan untuk keamanan. Masyarakat Palestina menganggap tembok itu sebagai penyerobotan tanah yang telah merusak negara mereka yang telah dijanjikan.

Hingga sekarang ini Israel telah membangun 57 persen dari pagar yang telah diproyeksikan itu, yang sebagian besar di Tepi Barat yang diduduki.

Pengadilan Keadilan Internasional (ICJ) telah mengeluarkan resolusi yang tidak mengikat pada 2004 yang minta agar sejumlah bagian dari tembok di Tepi Barat itu diruntuhkan dan agar pembangunan lebih lanjut di wilayah itu dihentikan.

Israel mengabaikan keputusan itu.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009