Hanoi (ANTARA) -
Lebih dari 13.400 orang yang terkait dengan wabah COVID-19 di sebuah desa di pinggiran ibu kota Vietnam, Hanoi, terbukti negatif virus corona, menurut pemerintah pada Senin.

Didukung karantina massal puluhan ribu orang dan program pelacakan kontak yang agresif, Vietnam sejauh ini hanya mencatat 268 kasus COVID-19 tanpa kematian. Negara itu melaporkan nihil kasus virus corona selama empat hari berturut-turut hingga kini.

"97,7 persen dari total sampel terbukti negatif virus corona. Hasil yang tersisa akan dirilis dalam beberapa hari ke depan," bunyi pernyataan pemerintah.

Desa tersebut, yang berada 32 km dari ibu kota, dianggap sebagai episentrum dan telah diberlakukan karantina wilayah sejak 7 April, setelah 13 warga setempat, termasuk pekerja Samsung Display, terinfeksi virus corona.

Kementerian Kesehatan Vietnam pada Senin mengatakan lebih dari 200 sampel terkait pekerja Samsung Display juga terbukti negatif COVID-19.

Untuk menangkal penyebaran pandemi corona, semula Vietnam memberlakukan karantina wilayah mulai akhir Maret hingga 15 April dan diperpanjang dua pekan lagi  hingga 30 April. 

Meskipun masih melakukan  pembatasan untuk penerbangan rute internasional, Vietnam membuka penerbangan rute domestik. Bamboo Airways misalnya telah membuka penerbangan rute Hanoi-Ho Chi Minh City sejak 16 April lalu.  

Sumber: Reuters

Baca juga: Vietnam beri hukuman denda untuk penyebar berita bohong soal COVID-19
Baca juga: Juru masak di Hanoi sebarkan kebahagiaan dengan "coronaburger"

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2020