Bandung (ANTARA News) - Institut Teknologi Bandung (ITB) manjaring calon mahasiswa dari kalangan keluarga tidak mampu dari seluruh Indonesia melalui sistem jalur penerimaan mahasiswa baru "ITB Untuk Semua".

Penerimaan mahasiswa baru jalur "ITB Untuk Semua" diperuntukkan bagi para lulusan SMA/MA/SMK dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi tapi memiliki prestasi dan kemampuan belajar, kata panitia bidang promosi ITB Untuk Semua, Andrianto kepada ANTARA di Bandung, Selasa.

Seleksi penyaringan tahap pertama dilakukan pada 29 Mei 2009 di kampus ITB Jalan Ganesha diikuti 3.187 orang peserta dari seluruh Indonesia dan berhasil terjaring 200 orang calon mahasiswa.

Seleksi tahap kedua pada 30 Mei 2009 berhasil merekrut 50 orang calom mahasiswa, dan seleksi tahap ketiga pada 11 Juni 2009 dengan rencana merekrut 50 orang mahasiswa.

Calon mahasiswa jalur penerimaan "ITB Untuk Semua" akan dibebaskan dari biaya pendidikan dan disediakan biaya hidup dan biaya tinggal selama kuliah di Bandung.

"ITB Untuk Semua" merupakan program resmi ITB yang diusulkan dan didukung para alumni ITB.

Sebanyak 50 bangku kuliah disediakan secara khusus setelah calon penerima beasiswa mengikuti Penelusuran Minat, Bakat, dan Potensi ITB (PMBP) jalur beasiswa penuh. Tes terdiri dari psikotes, bakat skolastik, Bahasa Inggris, Matemetika dasar dan MIPA terpadu.

Latar belakang pengadaan program tersebut atas pertimbangan banyak anak dari daerah di Indonesia yang tidak terfikirkan untuk kuliah di universitas besar seperti ITB karena alasan ekonomi.

Padahal para lulusan SMA/MA/SMK itu merupakan orang-orang pandai dan berprestasi di sekolah asal.

Pengadaan jalur "ITB Untuk Semua" juga atas pertimbangan rasa keadilan sosial dan memberikan kesempatan warga negara yang ingin mengembangkan diri tanpa harus terhambat kendala biaya.

Menurut Andrianto, para siswa yang terjaring pada jalur ITB Untuk Semua akan menjadi agen perubahan di daerah asalnya.

"Nilai-nilai kecerdasan emosi serta spiritual akan termasuk dalam program pelatihan yang akan menjadi kegiatan rutin bagi calon penerima beasiswa ketika diterima," katanya.

Sejak tes pertama kami membiayai secara penuh peserta yang datang dari luar kota termasuk akomodasi pesawat, seperti dari Aceh dan Jayapura.

Tim relawan dari alumni ITB melakukan survei agar beasiswa ini tepat sasaran dan sekaligus menjadi kaka pembina juga menjadi pembimbing peserta yang lolos.

Setelah lolos seleksi, para kakak pembina akan membantu menyelesaikan kendala studi dan mengatasi persoalan personal yang muncul selama menempuh kuliah di ITB.

Sarah Adila Wandan Sari (18) siswa SMA Pasundan Rancaekek adalah salah satu calon penerima beasiswa "ITB Untuk Semua" yang lolos seleksi tahap dua mengaku telah didatangi relawan alumni ke rumahnya untuk memastikan kondisi kehidupan keluarganya.

"Saya bersyukur bisa lolos ke ITB dan Insya Allah ingin menuntut ilmu bidang pertambangan agar potensi tambang di Indonesia bisa lebih memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa dan masyarakat," kata Sarah yang akan kuliah di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB itu . (*)








Pewarta: surya
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009