Jakarta,(ANTARA News) - Hasil survei terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan capres/cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono cenderung mengalami penurunan.

Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, jika tren seperti itu berlanjut hingga awal Juli nanti, maka akan sangat mungkin Pilpres 2009 akan berlangsung dalam dua putaran.

Berdasarkan survei LSN yang dilakukan pada 15-20 Mei lalu, elektabilitas SBY-Boediono sebesar 67,1 persen, sedangkan pada survei terbaru LSN yang dilakukan pada 1-5 Juni dukungan terhadap SBY-Boediono turun menjadi 62,5 persen.

Sedangkan pasangan Megawati-Prabowo yang sebelumnya dipilih oleh 11,8 persen responden pada survei 15-20 Mei, naik menjadi 14,2 persen pada survei yang dilakukan 1-5 Juni. Sementara pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang sebelumnya 6,4 persen, naik menjadi 11 persen.

Survei pertama LSN pada 15-20 Mei dilaksanakan pada saat ketiga pasangan belum bergerak melakukan sosialisasi, mobilisasi dukungan dan pencitraan secara masif di media massa, dengan kata lain survei dilakukan pada titik nol.

"Sementara survei kedua pada 1-5 Juni dilakukan setelah ketiga pasangan capres-cawapres menggerakkan mesin politiknya untuk mencari dukungan publik," katanya.

Selama ini, lanjut dia, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh JK-Win dan Mega-Pro baik melalui sosialisasi pasangan, mobilisasi dukungan dan pencitraan cukup efektif mempengaruhi opini publik.

"Dalam waktu kurang dari dua pekan, mereka berhasil meningkatkan elektabilitas," katanya.

Sementara pada saat yang sama, kata dia, pasangan SBY-Boediono justru mengalami penurunan tingkat keterpilihan, dimungkinkan karena terlena dengan tingginya popularitas SBY.

Survei terbaru LSN dilakukan pada 1-5 Juni 2009 di 33 provinsi, dengan jumlah sampel 1.230 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sample "multistage random sampling" (acak bertingkat). Sedangkan "margin of eror" sebesar plus minus 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009