Jakarta,(ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi turun 40 poin menjadi Rp10.055-Rp10.065 per dolar dari penutupan sebelumnya Rp10.015-Rp10.025, karena pelaku pasar masih tetap melepas rupiah.

Dirut PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis mengatakan, tekanan pasar masih kuat terhadap rupiah sehingga mata uang Indonesia terpuruk hingga di atas angka Rp10.000 per dolar.

Namun merosotnya rupiah dinilai masih wajar, akibat aksi jual untuk mencari untung setelah menguat beberapa hari lalu, katanya.

Meski demikian, lanjut dia posisi rupiah yang berada di atas Rp10.000 per dolar dinilai masih stabil karena berada dalam kisaran antara Rp10.000 sampai Rp10.200 per dolar.

"Kami memperkirakan rupiah masih berpeluang untuk menguat kembali melihat sejumlah indikator ekonomi domestik sangat mendukungnya," ucapnya.

Menurut dia, rupiah yang terkoreksi saat ini diperkirakan tidak berlangsung lama, suatu saat juga akan kembali menguat, karena pergerakan rupiah yang turun maupun naik merupakan hal yang biasa.

Meski demikian kenaikan rupiah yang terlalu cepat beberapa waktu lalu hingga mendekati angka Rp9.500 per dolar AS menimbulkan kekhawatiran para eksportir dalam menghitung nilai jual produknya di pasar ekspor, ujarnya.(*)

Pewarta: ricka
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009