Kendari (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan TNI untuk melakukan konsolidasi total, memeriksa kembali alat utama sistem senjata (alutsista) dan investigasi menyeluruh atas kecelakaan helikopter di Lapangan Udara Atang Sandjaya, Bogor, Jumat (12/6).


"Saya menginstruksikan pada TNI untuk melakukan konsolidasi total sekaligus melakukan pembatasan penerbangan pesawat TNI tanpa mengganggu tugas pokok, tentu penerbangan operasional patroli serta angkutan dalam tugas tetap berjalan," kata presiden saat kampanye Pilpres di Kendari Sulawesi Tenggara, Sabtu.

Ia menambahkan, TNI juga harus mengevaluasi dan menginvestigasi secara menyeluruh seperti yang dilakukan terhadap penerbangan sipil dua tahun yang lalu ketika terjadi peningkatan kecelakaan penerbangan sipil.

"Saya ingin ini menyeluruh, bukan hanya sebab kecelakaan tetapi juga evaluasi aspek lain seperti pemeliharaan, latihan, pendidikan, dan kepemimpinan," kata Kepala Negara.

Presiden menyatakan akan membentuk satu tim khusus seperti yang dilakukan pada penerbangan sipil dua tahun yang lalu sehingga diketahui penyebab semua kecelakaan militer sehingga diperoleh solusi untuk mengatasi kelemahan yang ada.

"Saya harapkan investigasi dan evaluasi ini bisa jadi solusi pencegahan termasuk regulasi di lingkungan TNI. Ini langkah yang pemerintah lakukan, dan dalam waktu dekat akan segera kita ketahui solusinya seperti apa," paparnya.

Helikopter Super Puma SA330 jatuh di Lanud Atang Sandjaya, Bogor, Jumat siang pukul 14.13 WIB saat menjalani uji terbang. Empat orang meninggal dunia dalam insiden ini, sedangkan tiga lainnya luka berat dan masih dirawat di RS Atang Sandjaya, Bogor. (*)

Pewarta: imung
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009