Solo (ANTARA News) - 37 seniman menggelar pameran seni rupa yang bertajuk "Wong Jowo Ilang Jawane" (orang Jawa kehilangan Jawanya) di dua tempat, Balai Soedjatmoko dan House of Danarhadi, Kota Solo.

"Pameran yang menampilkan 37 karya seni rupa ini mengambil tema tentang kebudayaan Jawa yang mulai luntur di masyarakat Jawa sendiri," kata Kurator Pameran, Ardus M Sawega, di Solo, Jateng, Minggu.

Menurutnya, melalui tema tersebut pihaknya dapat mendorong masyarakat Jawa untuk merenungi kembali nilai-nilai Jawa yang ada pada diri mereka.

"Yang akan menjadi perenungan mereka setelah melihat pameran ini adalah tentang apa yang hilang dari diri mereka mengenai nilai-nilai Jawa yang mereka miliki," jelasnya.

Disinggung mengenai karya-karya yang dipamerkan, dia mengatakan, ada 37 karya yang ditampilkan oleh seniman-seniman yang berasal dari Solo, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.

Dia mengatakan, karya-karya yang dipamerkan di dua tempat yang terpisah ini menampilkan karya-karya dari seni instalasi dan lukisan.

Mengenai proses pameran, dia mengatakan, awalnya terdapat kesusahan pada seniman-seniman yang ikut serta dalam mengartikan tema yang terkandung dalam judul "Wong Jawa Ilang Jawane".

"Muncul banyak pengertian mengenai tema ini dari 37 seniman-seniman ini. Butuh waktu yang lama untuk menselaraskan pengertian-pengertian yang ada untuk menjadi kesatuan cerita mengenai tema ini, " jelasnya.

Akan tetapi, menurutnya, tema ini sangat menarik bagi para seniman untuk dituangkan dalam sebuah karya.

"Sebagai pameran seni rupa yang pertama di Bali Soedjatmoko, pameran ini menggembirakan karena berhasil menghadirkan banyak seniman yang berangkat dari konsep, estetika, teknik, dan gaya yang beragam," kata Ardus.

Dia mengatakan, pameran ini diikuti seniman-seniman senior seperti Jeihan, Djoko Pekik, VA Sudiro, Nasirun dan Hasyim Katamsi, dan seniman-seniman muda seperti Heri Dono, Iwan Sagito, Ipong Purnomo Sidi.

"Seniman-seniman yang berbeda generasi ini memberi bobot yang istimewa pada pameran yang digelar di Kota Solo ini," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Bentara Budaya Jakarta, Efix Mulyadi mengatakan, sejumlah gagasan yang disampaikan seniman-seniman melalui karyanya ini diharapkan tidak hanya menjadi sesuatu yang menumbuhkan iklim kesenian yang mulai lesu akhir-akhir ini.

"Melalui gagasan-gagasan yang ada pada karya-karya yang ditampilkan diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat yang menyaksikannya," katanya.

Pameran "Wong Jowo Ilang Jawane" ini digelar di Kota Solo mulai Minggu ini (14/6) hingga 23 Juni 2009.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009