Gresik (ANTARA News) - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, pemerintah tidak akan menaikkan lagi harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya menekan subsidi komoditas tersebut.

"Kalau dulu, pemerintah menaikkan harga BBM, maka sekarang solusinya adalah mengalihkan BBM ke bahan bakar lain yang lebih murah," katanya di Gresik, Senin.

Ia mengemukakan hal itu saat memberikan sambutan pada acara peresmian kilang elpiji di Gresik dan pembangunan gas kota di Surabaya di Kawasan Industri Maspion, Manyar, Gresik, Jatim.

Menurut dia, melalui substitusi BBM ke bahan bakar yang lebih murah tersebut maka subsidi bisa ditekan dan tidak perlu lagi menaikkan harga BBM.

Pada Oktober mendatang, katanya, akan terjadi pergantian pemerintahan, namun kebijakan tidak menaikkan harga BBM tersebut bisa menjadi dasar bagi kabinet mendatang.

Khusus pada sisa pemerintahan sekarang, lanjutnya, pihaknya memastikan tidak ada kenaikan harga BBM.

"Alasan pertama adalah kita masih ada surplus BBM, lalu alasan kedua adalah kita punya anggaran subsidi BBM, dan alasan terakhir, pendapatan kita naik akibat harga minyak naik," ujarnya.

Menurut dia, program utama pemerintah menekan subsidi adalah pengalihan minyak tanah ke elpiji, pengembangan jaringan gas kota, dan pemakaian bahan bakar nabati (BBN).

Selain substitusi ke bahan bakar alternatif, program lainnya adalah menggalakkan penghematan energi di seluruh sektor dan kehidupan masyarakat. "Alokasi subsidi yang ada bisa buat kebutuhan pokok," ujarnya.

Purnomo juga mengatakan, saat ini, sebanyak 63 persen produksi gas dalam negeri telah terserap ke pasar domestik dan hanya 27 persen diekspor.

"Kami akan terus tingkatkan porsi domestik, tentunya secara bertahap dan tidak bisa dalam 1-2 hari. Kami juga akan hormati kontrak gas yang sudah ada," katanya.  (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009