Singapura,(ANTARA News) - Harga minyak berada di bawah 70 dolar per barel di perdagangan Asia Selasa, pencerminan melemahnya di bursa Wall Street di tengah menguatnya dolar AS, tetapi para pedagang di mana lebih cenderung melihat pada perkembangan di Iran, kata analis.

Kontrak berjangka utama New york, jenis light sweet untuk pengiriman Juli turun 69 sen menjadi 69,93 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk penagiriman Agustus turun 66 sen menjadi 69,58 dolar per barel. Kontrak Juli berakhir pada Senin.

Menguatnya dolar AS serta melemahnya Wall Street telah mendorong harga minyak kembali turun, kata para analis, demikian dikutip dari AFP.

Kenaikan dolar AS dan juga melemahnya pasar-pasar modal AS di mana berdampak negatif terhadap harga minyak, Commonwealth Bank of Australia mengatakan dalam laporan komoditas hariannya.

Menguatnya dolar menjadikan minyak mentah lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata-mata uang yang melemah, dengan mata uang AS itu terutama menguat terhadap euro pada Senin.

Para pedagang juga "kemungkinan memonitor perkembangan politik di Iran," yang juga merupakan salah satu anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), laporan itu menambahkan mengingat masih terus berlangsungnya kerusuhan paska pemilihan umum di Tehran.

"Ketidakpastian itu jika terus berlanjut akan menarik perhatian seluruh pedagang minyak," kata Phil Flynn dari Alaron Trading.(*)

Pewarta: mansy
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009