Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa tren positif berbagai indikator perekonomian RI termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) terjadi karena investor menilai Indonesia mampu menghadapi krisis dengan baik.

"Indonesia mengalami tren positif baik di IHSG, kurs, bond, di saat banyak negara hingga saat ini masih menderita `capital outflow` (arus modal keluar)," kata Sri Mulyani dalam rapat Panitia Ad Hoc IV DPD di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan, indikator IHSG, kurs, dan pasar obligasi (bond) menunjukkan trend positif dan posisi RI sangat menonjol karena dianggap stabil dan prospektif.

"Sehingga dalam hal ini investor menganggap selama kuartal I dan II ini RI mampu menghadapi krisis secara baik walaupun ukurannya cukup besar," katanya.

Menkeu menyebutkan, sejak akhir Maret 2009. terjadi pembalikan berbagai indikator ekonomi termasuk kurs, IHSG, dan nilai tukar, serta cadangan devisa.

"Cadangan devisa sudah ada perbaikan hingga mencapai 57,2 miliar dolar AS, ini mendekati level tertinggi yang pernah ada sekitar 60 miliar dolar AS," katanya.

Ia menyebutkan, per 12 Juni 2009, nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 9,85 persen sejak awal 2009, sementara IHSG menguat 51,7 persen.

Sementara arus modal masuk melalui pasar modal pada Maret 2009 mencapai Rp1,82 triliun, April Rp2,60 triliun, Mei Rp1,97 triliun dan Juni Rp1,86 triliun dibanding pada Februari yang minus Rp562 miliar.

Sedangkan arus modal melalui pembelian obligasi menunjukkan tren positif sejak April 2009 sebesar Rp3,88 triliun.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009