Palembang (ANTARA News) - Calon Presiden M Jusuf Kalla meminta aparat kepolisian segera menindak para pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sesuai UU KDRT.

Hal tersebut diutarakan Capres M Jusuf Kalla saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta kampanye dialogis di GOR Sriwijaya, Palembang, Rabu.

Pada kesempatan itu juga ditanyakan pendapat capres Jusuf Kalla mengenai kekerasan yang dialami oleh Manohara dan Cici Paramida yang dilakukan oleh suaminya.

"Saya tak mengetahui bagaimana keduannya, Manohara dan Cici Paramida saling mengenal suaminya. Jadi saya tak bisa berkomentar lebih banyak," katanya.

Menurut Kalla, jika baru kenal langsung menikah tanpa mengenal lebih jauh karakter dan latar belakangnya tentu akan sulit menilai.

Namun kata Kalla, untuk menghindari terjadinya KDRT maka yang terbaik adalah kenali dengan baik calon suami atau calon isteri.

Ia juga mengingatkan agar antara suami dan isteri saling menghargai satu sama lain. "Jadi cari calon suami yang baik-baiklah," kata Kalla.

Lebih lanjut Kalla juga mengaku tidak mengenal KDRT karena selama ini memang tidak pernah melakukan KDRT.

Kampanye dialogis tersebut diikuti oleh sekitar 2000 orang.

Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla mengatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk maju dan besar. Syaratnya, tambah Jusuf Kalla dibutuhkan pemimpin yang kuat, tegas dan mampu bertindak lebih cepat lebih baik.

"Lebih cepat lebih baik, kalau mampu kenapa harus lambat," kata Kalla.

Ia menjelaskan bahwa yang dimaksudkan lebih cepat adalah dalam tindakan, dalam program dan dalam mengambil keputusan. Dalam pengurangan pengangguran harus lebih cepat begitupun soal pembukaan lapangan kerja harus lebih cepat.

"Dan kami tidak `berbudi` (dalam bahasa Palembang berarti berbohong)," kata Kalla yang disambut tepuk tangan meriah. (*)

Pewarta: luki
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009