Solo (ANTARA News) - Ribuan orang dari kalangan pedagang kaki lima, pedagang pasar, tukang becak, supir, dan organisasi pemuda se-Keresidenan Surakarta menghadiri deklarasi Aliansi Gerakan Pemuda Surakarta Pendukung Mega-Pro di Wisma Batari, Solo, Jumat.

"Sekitar 1.500 orang yang hadir merupakan warga bukan dari simpatisan partai pendukung pasangan capres/cawapres Mega-Pro," kata Ketua Deklarasi Aliansi Gerakan Pemuda Surakarta pendukung Mega-Pro, Kusuma Putra.

Menurutnya, jumlah massa yang hadir merupakan terbesar di Keresidenan Surakarta dalam deklarasi pendukung Mega-Pro.

"Selain dari massa bukan simpatisan partai, kami juga mengundang perwakilan-perwakilan dari partai-partai pendukung Mega-Pro yang ada di Solo, Kabupaten Karangayar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri," tambahnya.

Dia mengatakan, deklarasi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dari masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah kepada pasangan Mega-Pro dalam Pemilu Presiden 2009 ini.

Disinggung mengenai banyaknya organisasi pendukung Mega-Pro lain yang terbentuk, dia mengatakan, pihaknya tidak mengkhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan konflik.

"Dengan satu tujuan untuk mendukung Mega-Pro, kami saling berkoordinasi dalam melakukan gerakan menghimpun dukungan," katanya.

Menurutnya, organisasi-organisasi pendukung Mega-Pro yang ada memiliki sasaran yang berbeda dalam menghimpun dukungan.

"Untuk Aliansi Gerakan Pemuda Surakarta sendiri memiliki sasaran pada masyarakat kalangan bawah, seperti pedagang-pedagang kaki lima, sopir, tukang becak, termasuk mereka yang pada pemilu legislatif lalu menjadi golput," jelasnya.

Dia mengatakan, pihaknya menargetkan mampu menghimpun dukungan kepada Mega-Pro sebanyak 65 ribu pendukung.

"Hal tersebut kami rasa tidak mustahil karena strategi kami adalah menghimpun jaringan pendukung mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT) hingga keresidenan," katanya.

Ada tiga pesan yang menjadi harapan dari pendukung Mega-Pro dalam deklarasi ini, antara lain berdulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya, katanya.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009