"Saya Prabowo Subianto sebagai cawapres akan siap membantu mengatasi kendala usaha para pengrajin batik, forum petani, nelayan dan pengrajin galangan kapal, serta pengrajin konveksi dan garmen di Pekalongan," kata Prabowo membacakan kontrak politik saat temu wicara dengan pelaku usaha di Hotel Nirwana, Pekalongan, Jateng.
Sebelumnya, Prabowo menerima dukungan dari pelaku usaha di Kota dan kabupaten Pekalongan seperti pengrajin batik, forum petani, pedagang kaki lima, nelayan dan pengrajin galangan kapal, serta pengrajin konveksi dan garmen.
"Kami yakin dan percaya pasangan Megawati-Prabowo mampu menyelamatkan bangsa Indonesia," kata Yuswandi Ketua Himpunan Pengusaha Ikan Pekalongan yang membacakan pernyataan dukungan itu.
Prabowo mengatakan, ekonomi kerakyatan akan membuka secara luas peluang berusaha dan menggali kekayaan Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pada acara itu sejumlah pelaku usaha mulai pedagang kaki lima dan pengusaha ikan mengeluhkan berbagai hambatan berusaha mulai dari modal dan kesulitan pasar sehingga mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah.
Sebelumnya menanggapi keterpurukan ekonomi bangsa, Prabowo mengatakan, semua itu merupakan kesalahan sistem ekonomi yang selama 40 tahun dijalankan oleh Indonesia yang sudah menyimpang semangat UUD 1945.
"Bung Karno, Hatta, Syahrir, Moh Yamin, merancang sistem ekonomi kerakyatan karena mereka telah mengalami penjajahan Belanda dan Jepang, dan saksi gagalnya kapitalisme," katanya.
Prabowo menegaskan, dengan strategi ekonomi yang benar maka ekonomi Indonesia bisa berkembang cepat dan bisa membuka jutaan tenaga kerja khususnya di sektor pertanian dan perikanan.
Menurut dia, dengan puluhan juta petani dan nelayan yang sejahtera maka bisa menggerakkan ekonomi karena petani juga membutuhkan sandang dan papan yang diproduksi di dalam negeri.
Usai melakukan kontrak politik, Prabowo yang sudah dua hari melakukan kampanye di Cirebon, Kuningan, dan Brebes, kemudian kembali ke Jakarta dengan helikopter.(*)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009
