Padang (ANTARA News) - Capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak rakyat menyelamatkan lingkungan hidup dan bumi untuk mencegah terjadinya bencana akibat perubahan iklim.

"Jika kita tidak menanami kembali pohon-pohon dan memelihara lingkungan maka masa depan kita tidak selamat," katanya ketika berkampanye di GOR H Agus Salim Padang, Senin.

Selain itu, katanya, jika lingkungan tidak dijaga maka anak-anak dan cucu-cucu `kita` akan memiliki masa depan yang gelap.

Perlunya kembali menjaga lingkungan, menurut dia, karena berbagai kerusakan di bumi disebabkan oleh kesalahan manusia.

Di samping karena tidak menjaga lingkungan, bencana juga terjadi karena "kita" menggunakan bahan bakar melebihi kepatutannya, kata SBY.

Ia mengatakan, kesalahan manusia sejak 200 tahun lalu yang serakah dan menggunduli hutan-hutan di dunia serta menggunakan bahan bakar melebihi kepatutannya telah menyebabkan suhu bumi makin panas.

Akibatnya, ujar SBY, terjadi perubahan iklim di mana kemarau sangat panjang yang bisa mematikan pertanian, hewan bahkan manusia. Sebaliknya jika hujan, derasnya luar bisa dan mendatangkan banjir di mana-mana.

Jadi, katanya, bencana seperti itu karena kesalahan manusia dan kalau tidak dihentikan dan tidak ditanami kembali pohon dan memelihara serta membatasi pemakaian BBM yang berlebihan, maka masa depan tidak akan selamat dan gelap.

"Kita ingin lingkungan hidup dan bumi ini kembali baik dan Indonesia ini juga baik. Karena itu, mulai hari ini mari kita selamatkan lingkungan di negeri kita dan bumi lainnya," katanya.

Sementara itu, terhadap bencana alam yang tidak bisa dicegah manusia dan terjadi karena kehendak Allah, seperti gempa, letusan gunung berapi dan tsunami, SBY mengajak rakyat memohon kepada Allah agar bumi ini dijauhkan dari bencana-bencana tersebut.

"Karena kita tahu Indonesia ada kemungkinan gempa dan tsunami, maka kita persiapkan diri dengan berlatih dan apabila bencana datang kita siap dan bisa selamat," demikian Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009