Teheran (ANTARA News/AFP) - Iran tidak menggubris pertanyaan Presiden AS Barack Obama mengenai legitimasi hasil pemilu dam kemarahannya atas tindakan represif pemerintah Iran terhadap demonstran.

Teheran juga menolak membatalkan hasil pemilu yang disengketakan, namun Pemimpin Spiritual Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyetujui memperpanjang batas waktu penyampaikan keluhan pemilu selama lima hari ke depan, lapor kantor berita ISNA.

Di tengah kecaman internasional atas krisis Iran yang menjadi tantangan paling serius yang dihadapi rezim Islam Iran dalam 30 tahun terakhir, Inggris mengusir dua diplomat Iran setelah Iran melakukan hal sama sebelumnya.

Pada saat bersamaan, negara-negara Eropa lainnya antri mengecam hasil pemilu Iran dan penindasan atas demonstran.

Badan pengawas pemilu Iran, Dewan Pengawal, menegaskan bahwa tidak akan ada pemilu ulang.

"Kami memandang tidak ada kecurangan dan pelanggaran besar. Oleh karena itu, tidak ada kemungkinan pembatalan hasil pemilu," kata Juru Bicara Dewan Pengawal, Abbasali Kadkhodai kepada salah satu saluran televisi berbahasa Inggris.

Dewan ini telah menyatakan telah memeriksa lebih dari 50 kotak suara dari total 366 yang ada, sementara oposisi tetap menyebut kemenangan Mahmoud
Ahmadinejad dipenuhi kecurangan.

Dalam imbuannya di salah satu laman, tokoh oposisi Mir Hossein Mousavi mendesak dibentuknya sebuah komisi kebenaran dan keadilan yang diterima semua kalangan untuk menyelidiki semua proses pemilu.

Mousavi menuduh ada pengerahan dukungan dari pemerintah kepada Ahmadinejad dan kertas suara yang dicetak tanpa nomor serial, dan dilarangnya saksi-saksi para kandidat di tempat pemungutan suara.

Sejumlah pemimpin dunia menyerukan penghentian segera kekerasan di Teheran, sembari menuduh pemerintah Barat terutama Inggris dan Amerika Serikat telah mencampuri urusan dalam negeri Iran.

Namun di Gedung Putih, Obama membantah telah mengintervensi masalah dalam negeri Iran dengan mengungkapkan hanya mengajukan pertanyaan seputar kesahihan hasil pemilu.

"Kami tidak bisa mengatakan dengan pasti apa yang sesungguhnya terjadi di tempat pemungutan suara di seluruh Iran. Apa yang kami tahu adalah bahwa prosentase terbesar rakyat Iran sendiri menyebut pemilihan ini tidak sah.

Obama juga mengutuk keras tindakan Iran terhadap demonstran dan mendesak Teheran untuk memerintah dengan kerelaan, bukan paksaan. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009