Jakarta (ANTARA News) - Bank-bank di dalam negeri akan terus menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dalam upaya menurunkan bunga kredit sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur OCBC NISP, Rama Puterakusumah di Jakarta, Rabu mengatakan, penurunan suku bunga dana simpanan sangat penting untuk menekan bunga kredit yang saat ini masih berkisar 14-18 persen. Karena itu OCBC NISP terus menyesuaikan suku bunga dana lebih lanjut, ujarnya.

Menurut dia, suku bunga kredit yang tinggi itu mempersulit debitur mencari pinjaman di bank, karena mereka merasa khawatir tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut. "Debitur tidak berani mengambil resiko mencari pinjaman kredit bank karena tingkat bunga kredit bank yang masih tinggi," ucapnya.

OCBC NISP saat ini mematok suku bunga deposito sebesar delapan persen dan bunga kredit yang berkisar 12 sampai 14 persen, katanya.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2009 diperkirakan makin membaik, maka perbankan harus dapat mempersiapkan diri menyalurkan kredit kepada debitur.

Suku bunga kredit yang makin turun akan memicu pelaku usaha mencari dana baru untuk meningkatkan usaha yang selama tersendat, katanya.

Sementara itu, Kabag Treasury Bank Bumi Arta, Ikko Gunawan mengatakan, banknya telah mematok bunga deposito rupiah untuk periode satu bulan nominal di bawah Rp100 juta 7,5 persen per tahun dan di atas Rp100 juta sebesar 8,25 persen.

Untuk bunga deposito jangka waktu tiga bulan, 6 bulan dan 12 bulan dipatok 8,25 persen per tahun, katanya.

Ikko Gunawan mengatakan, optimistis perbankan akan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan bunga BI Rate dari 7,25 persen menjadi 7,00 persen.

BI Rate diperkirakan akan kembali turun, apabila laju inflasi Juni 2009 terus membaik, ujarnya.

Selain itu Bank Mega Tbk juga telah mematok bunga deposito sebesar 5,5 persen, sedangkan untuk bunga deposito tiga bulan sampai 12 bulan dipatok sebedsar 7,5 persen.

Sedangkan deposito dalam dolar untuk 1 bulan sampai 12 bulan mencapai 1,75 persen. (*)

Pewarta: handr
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009