Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai debat calon presiden-calon wakil presiden tidak punya greget dan normatif.

"Jika hal itu masih berlangsung hingga jadwal debat usai 2 Juli 2009 dikhawatirkan akan menimbulkan kebingungan masyarakat untuk memilih. Dampaknya, jumlah golput akan tinggi," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, seharusnya dalam debat masukan aspirasi dari masyarakat secara riil bisa dikemukakan untuk dikritik sehingga debat akan lebih hidup.

"Saya tidak mengerti ketentuan yang diberlakukan oleh Komisi Pemilihan Umum maupun penyelenggara debat capres-cawapres itu seperti apa sehingga debat menjadi berlangsung normatif," katanya. (*)

Pewarta: imung
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009